Tren Mobil Listrik, Menyiratkan Tantangan bagi Dominasi Mobil Daihatsu di Indonesia

JAKARTA - Tren mobil listrik semakin mengguncang industri otomotif Indonesia. Daihatsu pun meyoroti hal itu, dan menyiratkan suatu ancaman nyata bagi merek itu. 

Hal itu diungkapkan dalam acara Halal Bi Halal Daihatsu Sahabat Jurnalis 2025, Rabu (16/4), Sri Agung Handayani, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengungkapkan bahwa tren mobil listrik justru menjadi segmen yang kompetitif bagi posisi pasar Daihatsu. 

Tren Mobil Listrik dan Penurunan Pasar Mesin Konvensional

Daihatsu, tren mobil listrik, Tren Mobil Listrik, Menyiratkan Tantangan bagi Dominasi Mobil Daihatsu di Indonesia, Tren Mobil Listrik dan Penurunan Pasar Mesin Konvensional, Tantangan Segmen First Buyer, Menunggu Kepastian Regulasi TKDN, Persaingan dan Langkah ke Depan

Menurut data Gaikindo, penjualan mobil pada Maret 2025 turun 10% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama pada segmen mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE). 

Sri Agung menjelaskan, “Elektrifikasi semakin baik diterima masyarakat, sehingga pasar ICE berkurang.”

Daihatsu, yang dikenal dengan model ICE seperti Ayla, Xenia, Terios, dan Sigra, menghadapi risiko penurunan penjualan karena konsumen beralih ke kendaraan listrik. 

Meski masih menempati posisi kedua di pasar otomotif Indonesia, penurunan ini menunjukkan bahwa Daihatsu perlu beradaptasi untuk menjaga daya saingnya.

Tantangan Segmen First Buyer

Daihatsu, tren mobil listrik, Tren Mobil Listrik, Menyiratkan Tantangan bagi Dominasi Mobil Daihatsu di Indonesia, Tren Mobil Listrik dan Penurunan Pasar Mesin Konvensional, Tantangan Segmen First Buyer, Menunggu Kepastian Regulasi TKDN, Persaingan dan Langkah ke Depan

Pasar utama Daihatsu adalah first buyer, konsumen yang membeli mobil untuk pertama kalinya dan sangat sensitif terhadap harga. 

Kondisi makro ekonomi, seperti fluktuasi nilai tukar dan isu Non-Performing Loan (NPL) dari perusahaan pembiayaan, memperburuk situasi. 

“Exchange rate impactnya sangat besar, terutama di kelas konsumen kami,” ujar Sri Agung. 

Mengenai beberapa isu khususnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Sri Agung menyatakan, “Kami masih menunggu kebijakan, seperti apakah TKDN berlaku di (sektor) otomotif atau elektronik.” 

Kebijakan ini krusial untuk menentukan biaya produksi dan harga jual mobil Daihatsu, seperti konsep. Tanpa insentif TKDN atau subsidi, Daihatsu sulit bersaing dengan merek yang telah meluncurkan mobil listrik massal.

Persaingan dan Langkah ke Depan

Daihatsu, tren mobil listrik, Tren Mobil Listrik, Menyiratkan Tantangan bagi Dominasi Mobil Daihatsu di Indonesia, Tren Mobil Listrik dan Penurunan Pasar Mesin Konvensional, Tantangan Segmen First Buyer, Menunggu Kepastian Regulasi TKDN, Persaingan dan Langkah ke Depan

Untuk menghadapi tren mobil listrik, Daihatsu tetap berkomitmen menjaga loyalitas konsumennya melalui strategi yang berfokus pada kebutuhan pelanggan, salah satunya dengan menggelar event Daihatsu 7 Kumpul Sahabat. 

Acara ini dirancang untuk memahami secara mendalam aspirasi dan kebutuhan konsumen, khususnya segmen first buyer yang menjadi pasar utama Daihatsu. 

Dengan pendekatan ini, Daihatsu tidak hanya memperkuat hubungan dengan pelanggan, tetapi juga mencari peluang untuk mengembangkan mobil listrik Daihatsu yang terjangkau dan relevan. 

Strategi ini memungkinkan Daihatsu mengubah tantangan elektrifikasi menjadi peluang untuk mempertahankan posisi keduanya di pasar otomotif Indonesia, sembari bersiap menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Meski belum ada indikasi Daihatsu akan masuk ke segmen listrik, pendekatan ini memungkinkan mereka untuk tetap relevan di tengah persaingan ketat, sambil mencari cara menghadapi tantangan elektrifikasi di masa depan.