Perbandingan Biaya Operasional Mobil Listrik vs Konvensional

biaya operasional, hemat biaya, mobil listrik, pengguna mobil listrik, Perbandingan Biaya Operasional Mobil Listrik vs Konvensional

Biaya Operasional Mobil Listrik Lebih Terjangkau Dibandingkan Mobil Konvensional

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah tren global menuju keberlanjutan, semakin banyak orang yang beralih ke mobil listrik.

Para pengguna mobil listrik sepakat bahwa biaya operasional yang mereka keluarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan mobil konvensional berbahan bakar fosil.

biaya operasional, hemat biaya, mobil listrik, pengguna mobil listrik, Perbandingan Biaya Operasional Mobil Listrik vs Konvensional

Ilustrasi Mobil Listrik

Dalam hal ini, perbandingan biaya pengisian daya baterai mobil listrik dengan bahan bakar minyak (BBM) menunjukkan angka yang mencolok.

Sebagai contoh, harga pengisian baterai per kWh saat ini hanya Rp 2.466, sedangkan harga bensin RON 92 mencapai Rp 13.000 per liter.

Berdasarkan wawancara dengan para pengguna mobil listrik, redaksi menemukan bahwa biaya operasional mobil listrik tidak sampai Rp 1 juta per bulan.

biaya operasional, hemat biaya, mobil listrik, pengguna mobil listrik, Perbandingan Biaya Operasional Mobil Listrik vs Konvensional

Geely Auto Indonesia resmi menjalin kerja sama strategis dengan Voltron, penyedia jaringan stasiun pengisian daya (charging station) kendaraan listrik di Indonesia.

Pengalaman Pengguna Mobil Listrik

Hadyan Ahmad Farizi, pengguna BYD Dolphin, membagikan pengalamannya. "Selama pemakaiannya per bulan, saya hanya mengeluarkan uang maksimal Rp 700.000 untuk mengecas di rumah menggunakan wall charger. Irit, sudah gitu bebas ganjil genap, maintenance murah," katanya kepada Kompas.com, baru-baru ini.

biaya operasional, hemat biaya, mobil listrik, pengguna mobil listrik, Perbandingan Biaya Operasional Mobil Listrik vs Konvensional

Home charging khusus motor listrik milik Savart, produsen motor listrik lokal asal Jawa Timur

Sementara itu, Joni, pengguna BYD Atto 3, menjelaskan penggunaan mobilnya untuk keperluan sehari-hari. "Mobil ini saya gunakan hampir setiap hari dengan total jarak sekitar 28 kilometer. Jika dikali enam hari, maka total selama sepekan mobil listrik ini menempuh jarak 168 kilometer," ujarnya.

Tak hanya itu, PLN juga memberikan diskon tarif sebesar 30 persen untuk pengisian daya kendaraan listrik bagi konsumen yang melakukan pengisian pada pukul 22:00 hingga 05:00.

biaya operasional, hemat biaya, mobil listrik, pengguna mobil listrik, Perbandingan Biaya Operasional Mobil Listrik vs Konvensional

Ilustrasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) rumah alias Home Charging EV dari Simon Electric

Dengan demikian, jika dihitung per bulan, Joni hanya perlu mengeluarkan uang sekitar Rp 480.000 untuk mengecas daya baterai mobil listriknya.

Biaya Cas Denza D9 yang Efisien

Pengalaman berbeda datang dari Nico, pengguna Denza D9, yang mengaku hanya perlu menghabiskan biaya sekitar Rp 257.500 untuk pengisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Dengan biaya tersebut, ia dapat mengisi penuh baterai Denza D9 yang berkapasitas 103 kWh.

Jarak tempuh riil Denza D9 sendiri berkisar antara 330 km hingga 350 km, sehingga biaya per kilometer hanya sekitar Rp 736 sampai Rp 780.

Ini jauh lebih murah dibandingkan dengan Alphard yang mencapai Rp 1.220 per kilometer dengan menggunakan Pertamax.

Meskipun segmen dan jenis mobil listriknya bervariasi, biaya operasional yang dikeluarkan para pengguna tetap tidak jauh berbeda.

Untuk pemakaian harian, tidak ada pengguna yang menghabiskan biaya mencapai Rp 1 juta.

Hal ini jelas menunjukkan bahwa beralih ke mobil listrik bukan hanya langkah ramah lingkungan, tetapi juga pilihan ekonomis yang semakin menarik bagi masyarakat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.