Mengenal Modifikasi Audio Mobil Listrik: Apa yang Perlu Diketahui?

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren mobil listrik yang terus berkembang telah mendorong pemilik kendaraan untuk mencari cara personalisasi, salah satunya melalui modifikasi sistem audio.
Namun, penting untuk dicatat bahwa modifikasi audio pada mobil listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) tidak bisa disamakan dengan mobil bermesin bensin (ICE).
Ada tantangan teknis tertentu yang harus diperhatikan.
Modifikasi Audio Mobil Listrik Memerlukan Penanganan Khusus
CEO PT Audio Plus Indonesia, Andreas Tjahjadi, menjelaskan bahwa meskipun secara kelistrikan BEV menggunakan arus 12 volt dari aki, sama seperti mobil konvensional, modifikasi audio tidak bisa dilakukan sembarangan. "Secara kelistrikan tidak banyak yang berbeda karena mengambil arus 12 volt dari aki mobil. Tetapi pada beberapa varian mobil listrik seperti BYD Seal, Sealion, Denza D9, atau Xpeng X9, GWM Tank, dan beberapa varian lain, mereka mempunyai sistem audio digital yang dinamakan A2B," ungkapnya kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2025).
Andreas menambahkan, pemilik kendaraan harus menggunakan perangkat audio yang memiliki koneksi digital A2B, seperti produk Goldhorn AB218. "Jika pemilik kendaraan memaksakan modifikasi tanpa memperhatikan sistem A2B, dampaknya bisa serius, yaitu mengganggu beberapa sensor tertentu dan lain sebagainya," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa koneksi yang tidak tepat dapat mengganggu fungsi sensor mundur, menghilangkan suara lampu sein, dan bahkan mengganggu fitur voice command.
Kesadaran Modifikasi Audio dari Pelaku Industri
Eddie Soesanto, pemilik Cartens Audio Jakarta, juga memberikan pandangannya mengenai modifikasi audio pada mobil listrik.
Cartens Audio, sebagai spesialis audio mobil EV dan Hybrid yang telah tersertifikasi ISO 9001 menyediakan audio untuk Denza D9
Ia menekankan bahwa meski ada antusiasme tinggi terhadap mobil listrik, tantangan teknis yang ada harus dikuasai oleh para pelaku industri. “Modifikasi audio di mobil listrik penuh tantangan dan tidak semudah mobil konvensional. Kalau salah pemasangan, dikhawatirkan bisa memengaruhi kelistrikan dan bahkan menurunkan performa baterai,” jelas Eddie dalam kesempatan terpisah.
Namun, Eddie menambahkan bahwa modifikasi aman tetap bisa dilakukan jika pendekatannya tepat.
Ia merekomendasikan integrasi seamless dengan sistem bawaan mobil serta penggunaan power supply tambahan, super capacitor, baterai lithium, dan fuse (sekring) master eksternal untuk kabel audio.
Modifikasi Audio yang Aman dan Berkualitas
Wujud mobil listrik Aion UT yang mau meluncur di GIIAS 2025
Dengan berbagai penjelasan di atas, modifikasi audio pada mobil listrik tetap mungkin dilakukan tanpa mengorbankan sistem kelistrikan maupun fitur keselamatan, asalkan dikerjakan oleh tenaga profesional menggunakan perangkat yang tepat.
Dengan pendekatan ini, pemilik kendaraan dapat menikmati kualitas suara yang lebih personal sekaligus merasa aman saat berkendara.
Kesimpulannya, pemilik mobil listrik yang ingin memodifikasi sistem audio mereka harus memahami tantangan dan risiko yang ada.
Dengan penanganan yang tepat, pengalaman berkendara dapat menjadi lebih menyenangkan tanpa mengorbankan aspek keselamatan dan performa mobil.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.