Timnas U17 Indonesia Pertama Kali Tertinggal Saat Lawan Korea Utara, Sulit Bangkit

Langkah timnas U17 Indonesia terhenti di babak perempat final setelah kalah telak dari Korea Utara 0-6 di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Senin (14/4/2025) malam.
Usai jeda, tekanan Korea Utara semakin menjadi-jadi. Ri Kyong-bong mencetak gol ketiga di menit ke-48, disusul dua torehan beruntun dari Kim Tae-guk (60' pen.) dan Ri Kang-rim (61').
"Dua gol di babak pertama lalu tiga gol di awal babak kedua dan itu benar-benar menghilangkan momentum pemain," ujar pengamat sepak bola nasional, Rizal Pahlevi kepada Kompas.com.
"Setelah menelan kekalahan telak 0-6 atas Korea Utara dan memang apabila kita merekap laga tersebut permainan Indonesia tidak berkembang dari segi intensitas maupun dari segi momentum pun tidak mengarah ke kita," imbuhnya.
"Sangat menyakiti barisan pertahanan Indonesia, Korut memanfaatkan set pieces tersebut. Pergantian pemain di babak kedua juga bisa dikatakan tidak membawa perubahan optimal, justru Korut semakin berkembang lagi dari segi permainan," katanya.
Patut dicatat, dalam tiga laga di fase grup, Garuda Asia tak pernah berada dalam posisi tertinggal, baik saat bersua Korea Selatan (1-0), Yaman (4-1), dan Afghanistan (2-0).
"Nah pada laga ini kita tertinggal dari gol cepat Korut dan pertandingan jalan seperti itu," ujar pengamat sepak bola muda itu.
"Saya rasa kita menjadi kehilangan momentum dan laga mengarah ke Korut. Jadi situasi yang kurang familier bagi Indonesia saya rasa cukup berpengaruh sehingga kita tidak bisa membalikkan keadaan," sambungnya.
"Seperti menang menghadapi Korea Selatan di mana kita dipaksa tampil reaktif, lebih sabar dan akhirnya mencetak gol di menit akhir," kata Rizal Pahlevi
"Lalu menghadapi Yaman kita bisa bermain lebih agresif, optimal dan positif. Kemudian menghadapi Afghanistan ada rotasi dan pergantian pemain itu seperti mendapatkan momentum dan akhirnya menunjukkan determinasi dan memenangkan laga," pungkasnya.