Kata BYD Indonesia Soal Pembangunan Pabriknya Diganggu Ormas

pabrik BYD, BYD Indonesia, otomotif, mobil listrik, industri otomotif, pabrik BYD subang, Kata BYD Indonesia Soal Pembangunan Pabriknya Diganggu Ormas

BYD Indonesia angkat suara mengenai kabar yang menyatakan bahwa proses pembangunan pabriknya di Subang, Jawa Barat sempat diganggu organisasi masyarakat (ormas) dan aksi premanisme.

Kabar tersebut disampaikan oleh Ketua MPR RI Eddy Soeparno setelah memenuhi undangan kunjungan ke pabrik BYD di Shenzhen, China. Sehingga meminta pemerintah menindak tegas premanisme yang menghambat laju investasi di Tanah Air.

Kepada Kompas.com, Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia Luther Pandjaitan, hanya menyampaikan saat ini proses persiapan dan pembangunan berjalan dengan baik, tanpa menyinggung apakah kabar dimaksud benar atau tidak.

"Hingga saat ini, seluruh proses persiapan dan pembangunan pabrik berjalan dengan baik. Dan kami sedang fokus untuk menyelesaikan proses pembangunan sesuai dengan komitmen dengan pemerintah," kata dia, Selasa (22/4/2025).

Sebelumnya, Eddy secara tegas menyampaikan pemerintah harus melindungi semua investor dari aksi premanisme yang menghambat. Salah satu yang sempat mengalami kejadian tersebut ialah BYD Indonesia.

"Saya mendengar bahwa sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas, yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini," kata dia dalam akun Instagramnya, Senin (21/4/2025).

Ia menilai seluruh investasi di Indonesia yang bertujuan meningkatkan industrialisasi, manufaktur, dan hilirisasi di dalam negeri perlu disambut baik dan didukung, termasuk BYD. Jangan sampai investor yang datang justru tidak mendapat jaminan.

Diketahui, pabrik BYD di Indonesia digadang bakal menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN. Saat ini, luas lahan pabrik BYD adalah 108 hektare (Ha) dan telah memutuskan pengembangan serta penambahan baru menjadi 126 Ha dengan kisaran investasi Rp 11,7 triliun.

"Pembangunan pabrik BYD di Indonesia nantinya merupakan salah satu yang tercepat, karena sebelumnya untuk membuat pabrik mobil listrik di China dan di Thailand membutuhkan waktu 10-16 bulan," kata Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific beberapa waktu lalu.

Rencananya BYD Indonesia juga akan menambah kapasitas produksi dari yang awalnya 150.000 unit per tahun. Kemudian terbuka untuk pengembangan fasilitas baterai dan kendaraan jenis Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium di awal tahun depan.

Disebutkan penambahan kapasitas produksi ini rencananya akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang. Pembangunan pabrik ditargetkan mulai produksi komersialnya pada awal 2026.