Top 5+ Daya Tarik Wisata Kazakhstan, Bisa Bebas Visa dari Indonesia

Kazakhstan termasuk negara di Asia Tengah, sekaligus negara terluas kesembilan di dunia. Negara ini bisa dikunjungi secara bebas visa oleh wisatawan nasional asal Indonesia.
"Seperti yang Anda ingat, usai pandemi, kami telah memberlakukan bebas visa untuk warga negara Indonesia selama 30 hari," ucap Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Serzhan Abdykarimov saat peluncuran majalah "Salam Kazakhstan" di Gran Melia, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).
Negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam dan Kristen ini punya beragam daya tarik wisata yang sayang dilewatkan. Apa saja?
Daya tarik wisata Kazakhstan
1. Pegunungan Altai
Pegunungan Altai di Kazakhstan yang termasuk situs Warisan Dunia UNESCO.
Kazakhstan punya puncak bersalju di Pegunungan Altai yang masuk daftar situs Warisan Dunia UNESCO.
Dilansir dari majalah "Salam Kazakhstan" yang Kompas.com peroleh, pegunungan ini menjadi rumah satwa liar dan petroglif kuno.
Untuk diketahui, pegunungan ini membentang di empat negara yakni Kazakhstan, Rusia, Mongolia, dan China.
2. Rumah dari nenek moyang buah apel
Penjual apel di Almaty, Kazakhstan.
Kazakhstan menjadi rumah dari jenis apel liar Malus sieversii, yang merupakan nenek moyang buah apel modern saat ini. Lokasi perkebunan apel liar berada di Pegunungan Tian Shan.
Dilansir dari Smithsonian Magazine, banyak yang meyakini bahwa apel berasal dari Asia Tengah.
Biji buah ini tersebar lewat sistem pencernaan beruang dan mamalia besar lainnya, termasuk kuda-kuda para pedagang Jalur Sutra yang akhirnya mencapai Eropa.
Salah satu varietas apel terkenal di negara ini adalah apel aport yang berukuran besar, bertekstur renyah, dan terasa manis.
3. Mausoleum Khoja Ahmed Yasawi
Mausoleum Khoja Ahmed Yasawi di Kota Turkestan, Kazakhstan.
Kota Turkestan wajib dikunjungi wisatawan pencinta budaya dan sejarah. Di kota ini, berdiri Mausoleum Khoja Ahmed Yasawi yang termasuk situs Warisan Dunia UNESCO.
Didirikan dari tahun 1389 sampai 1405 atas perintah Timur (Tamerlane), bangunan yang belum rampung ini disebut menjadi bukti warisan Islam yang mengakar di Kazakhstan.
4. Rumah dari nenek moyang bunga tulip
Hamparan kebun bunga tulip di Turkestan, Kazakhstan.
Bunga tulip identik dengan Belanda. Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya tulip berasal dari Kazakhstan?
Dilansir dari The Astana Times, bunga tulip pertama di Belanda tiba dari Turkiye sekitar lebih dari 400 tahun lalu. Bunga ini sesungguhnya dibawa dari wilayah Asia Tengah.
Tulip berasal dari wilayah pegunungan dan gurun di Kazakhstan dan Asia Tengah, lebih dari 10 sampai 20 juta tahun yang lalu.
Adapun tulip greig dinilai sebagai nenek moyang lebih dari 3.000 varietas tulip modern. Berasal dari Turkestan, bunga ini dikenal memiliki kelopak merah cerah.
5. Yurt
Ilustrasi yurt, tempat tinggal untuk orang-orang nomaden di Kazakhstan.
Yurt merupakan tempat tinggal nomaden oleh orang-orang Kazakhstan dan Kirgistan, dikutip dari laman UNESCO.
Bentuk yurt cukup unik karena biasanya diselimuti kain flanel, serta dihiasi pola warna-warni. Umumnya di dalamnya ada perabotan kayu, perapian di tengah, dan perlengkapan rumah tangga yang penting.
Konstruksi yurt terbuat dari kayu yang dijalin dengan tali. Dengan demikian, tempat tinggal ini mudah dirakit dan dibongkar dengan cepat.
Berapa jam penerbangan dari Indonesia ke Kazakhstan?
Sebagai informasi, saat ini belum ada penerbangan langsung dari Kazakhstan ke Indonesia.
"Sedang kami upayakan dan kami percaya, Insyaallah, pada waktu mendatang akan ada penerbangan langsung," ucap Abdykarimov.
Penerbangan dari Indonesia menuju Kazakhstan berdurasi mulai 13 jam. Pelaku perjalanan harus transit terlebih dahulu di beberapa destinasi, salah satunya Dubai.