Mantan Penyerang Timnas Indonesia Siap Bantu Tugas Simon Tahamata

Mantan penyerang Timnas Indonesia, Indriyanto Nugroho, memiliki harapan besar terhadap Simon Tahamata yang baru saja ditunjuk oleh PSSI sebagai kepala pemandu bakat.
Indriyanto percaya bahwa Simon, yang diperkenalkan sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia pada 22 Mei lalu, dapat menemukan talenta terbaik untuk sepak bola di Tanah Air.
Simon Tahamata baru-baru ini bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada Rabu (28/5/2025).
Dalam momen yang diunggah oleh Erick Thohir di media sosial itu, Simon Tahamata tampak mengenakan batik.
Dengan latar belakang keturunan Indonesia dan pengalaman yang kaya sebagai pemain serta pelatih, Simon diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola Tanah Air.
Pelatih berusia 68 tahun ini sebelumnya membesut tim junior di Standard Liege dan terakhir menangani tim junior Ajax hingga tahun 2024.
Ketua Umum PSSI yakin bahwa pengalaman Simon akan membantu meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
Indriyanto Nugroho, yang juga merupakan mantan asisten pelatih Timnas U17 Indonesia, menekankan pentingnya pembinaan yang berkelanjutan di Indonesia agar Simon dapat memantau dan menemukan bakat lokal.
“Selama ini Om Simon tinggal di Belanda, tentu dia lebih berpengalaman dalam mencari pemain keturunan Indonesia di sana,” kata Indriyanto kepada media di Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (30/5/2025).
Dia menambahkan, penting bagi PSSI untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah dalam menggelar kompetisi di berbagai daerah.
Indriyanto berpendapat bahwa kompetisi yang baik akan mendukung pembinaan usia dini dan membantu melahirkan pemain berbakat secara berkesinambungan.
“Kita harus mengembangkan kompetisi berjenjang di daerah,” tegasnya.
Dia juga berharap adanya sinergi antara PSSI dan Pemerintah untuk membentuk kompetisi yang lebih baik melalui Asprov (Asosiasi Provinsi).
Ketika ditanya tentang kemungkinan bergabung dengan tim Simon dan menjelajahi daerah-daerah, Indriyanto menyatakan akan sangat senang melakukannya karena dia mengetahui potensi di setiap daerah.
“Kalau mendapat kesempatan itu kenapa tidak? Karena saya tahu betul potensi di daerah, tinggal bagaimana memanfaatkan mereka di situasi permainan,” ujarnya.
“Kalau ada kesempatan pasti akan saya bantu,” tambahnya, mengisyaratkan semangatnya untuk berkontribusi.