Pemerintah China Minta Industri Otomotif Hentikan Perang Harga
Pemerintah China menyerukan kepada industri otomotif nasional untuk segera menghentikan perang harga yang dinilai dapat merusak keberlanjutan dan kesehatan industri.
Perintah tersebut disampaikan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, menyusul kekhawatiran terhadap dampak negatif dari praktik diskon besar-besaran yang terus berlangsung sejak awal 2023.
“Dalam perang harga, tidak ada pemenang sejati, apalagi masa depan yang terjamin,” ujar salah satu pejabat kementerian dikutip Xinhua, Kamis (5/6/2025).
Ekspor mobil China dan Chery
Langkah terkait diambil setelah sejumlah eksekutif dari perusahaan otomotif besar terlibat dalam adu argumen terkait tekanan harga di pasar.
BYD, salah satu produsen mobil listrik terbesar di China, diketahui kembali memberikan potongan harga untuk lebih dari 20 model kendaraan pekan lalu. Hal ini langsung direspons oleh para pesaing seperti Geely dan Chery dengan strategi serupa.
Asosiasi Produsen Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM) turut mendukung langkah pemerintah dengan mengimbau pelaku industri untuk mengakhiri perang harga.
“Persaingan harga yang tidak sehat dapat menggerus keuntungan dan menurunkan efisiensi operasional perusahaan,” ujar perwakilan CAAM, dikutip dari Reuters.
CAAM menegaskan pentingnya menjaga persaingan yang sehat dan mengingatkan agar perusahaan tidak menjual kendaraan di bawah harga pokok produksi.
“Penurunan harga harus tetap mengikuti aturan dan tidak boleh merusak struktur biaya industri,” tambahnya.
