Bantah Isu Investor Kereta Gantung Rinjani Kabur, Pemprov: Sudah Panjer Rp 5 Miliar

Bantah Isu Investor Kereta Gantung Rinjani Kabur, Pemprov: Sudah Panjer Rp 5 Miliar

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) membantah kabar investor pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani dari Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara kabur meninggalkn proyek mangkrak.

“Investor ini tidak pernah pergi dari Lombok karena kantornya ada di Gunung Sari-Lombok Barat," kata Kepala Dispar Lombok Tengah Lalu Sungkul di Lombok Tengah, Selasa (22/7).

Menurut dia, proyek kereta gantung yang groundbreaking sudah dilakukan sekitar dua tahun yang lalu kini masih menunggu validasi atau kajian perizinan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).

Sungkul menambahkan investor dari China itu tidak akan kabur karena sudah membayar uang jaminan proyek. "Mereka telah membayar Rp 5 miliar untuk jaminan, dalam hal pemanfaatan hutan itu,” tandas pejabat Pemprov NTB itu, dikutip Antara.

Sebelumnya Kepala Bapperida Lombok Tengah H Lalu Wiranata menyampaikan dari hasil koordinasi yang dilakukan dengan Pemprov NTB diketahui sampai dengan saat ini tidak ada kejelasan terkait kapan dimulainya pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani.

Bahkan, Pemkab Lombok Tengah sampai akhirnya berkesimpulan untuk saat ini pembangunan kereta gantung batal karena investor kabur. "Kabar dari investor hilang, jadi batal," kata Wiranata, kepada awak media di Lombok Tengah, pada Jumat 4 Juli lalu.

Kala itu, Kepala Bapperida Lombok Tengah juga mengatakan telah melaporkan kaburnya investor proyek kereta gantung itu kepada pemerintah provinsi NTB.

“Hilang investor pembangunan kereta gantung ini sehingga untuk sementara bisa kita bilang batal. Tapi sudah kami laporkan ke Pemprov NTB supaya ada tindaklanjuti lagi, makanya saat ini kita sedang carikan investor yang akan membangun kereta gantung ini,” tandasnya. (*)