BYD Atto 1 Jadi Sinyal Kehadiran Atto 2 di Indonesia

 Seagull dihadirkan di Indonesia sebagai BYD Atto 1. Mobil listrik mungil itu bakal jadi pesaing baru Wuling Air ev yang dijual dengan harga mulai dari Rp 195 jutaan.

Ada beberapa pertimbangan BYD menggunakan nama Atto 1 buat Seagull khusus pasar Indonesia. Salah satunya adalah strategi penamaan secara global.

“Kami melihat ada riset di beberapa negara Asia Pasifik dan juga Indonesia, penamaan-penamaan memberikan acceptance yang baik dan mudah,” kata Luther T. Panjaitan, Head of PR & Government Relations BYD Motor Indonesia di Tangerang, Jumat (25/07).

Oleh karena itu BYD memutuskan pakai nama seri kendaraan yang sudah digunakan di dalam negeri, seperti Atto.

Mobil Diduga BYD Atto 2 Terdaftar di Indonesia

Di seri Atto, BYD sudah punya Sport Utility Vehicle (SUV) kompak bernama Atto 3 dengan harga Rp 300 jutaan.

Menariknya di pasar global masih ada BYD Atto 2. Baru-baru ini model tersebut meluncur lebih dulu di pasar Malaysia.

“Nanti akan terlihat ketika kita telah meluncurkan beberapa produk lain dengan nama yang sama, pakai nomor belakang berbeda,” ungkap Luther.

Tetapi dia masih enggan menanggapi apakah model berikutnya merupakan BYD Atto 2.

“(Penomoran) biasanya mendefinisikan tipe-tipe, karakter dan leveling dari kendaraan. Tetapi paling utama ini adalah strategi global dan jadi semakin mudah diterima,” tegas Luther.

Sekadar informasi, BYD Atto 2 dijual sebagai Yuan Up di Cina. Setelah debut di Thailand, model ini mengaspal di Malaysia mengisi celah kosong antara Dolphin dan Atto 3.

Secara dimensi ukurannya berada di bawa Atto 3. Lebih kompak, kemudian boxy dan sporti.

Sinyal BYD Atto 2 Mulai Rambah Pasar Global Tahun Depan

BYD Atto 2 dibenamkan baterai 51,15 kWh, diklaim dapat menghasilkan tenaga 174 hp dan torsi 290 Nm.

Berbekal satu motor elektrik dan penggerak roda depan atau front wheel drive (FWD) Atto 2 mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam waktu 7,9 detik.

Sementara itu jarak tempuh dalam satu kali pengisian daya Atto 2 adalah 350 km, berdasarkan metode pengetesan WLTP.