Proton Resmikan Pabrik Mobil Listrik, Esemka Makin Tertinggal

 Proton resmikan pabrik mobil listrik pertama mereka di Tanjung Malim, Perak, Malaysia. Event tersebut didatangi langsung oleh Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia.

Kehadiran Proton di segmen mobil listrik ini menunjukkan bahwa mereka tidak mau kalah bersaing dengan pabrikan dari negera lain seperti Cina.

"Sekembalinya dari kunjungan kerja di Cina, saya meresmikan pabrik kendaraan listrik (EV) pertama Proton Holdings Berhad di Malaysia, tepatnya di Automotive High-Tech Valley (AHTV), Tanjung Malim, Perak," ungkap Anwar Ibrahim, dilansir Antara (04/09).

Ia pun mengungkap bahwa peresmian ini pabrik mobil listrik Proton merupakan sebuah sejarah penting.

Proton enggan kembali ke Indonesia

Berdirinya pabrik mobil listrik Proton pun tidak lepas dari dukungan produsen kendaraan asal China, Zhejiang Geely Holding Group. Kerja sama yang sudah dilakukan selama hampir satu dekade telah memberi banyak keuntungan seperti transfer teknologi, pengembangan talenta lokal dan investasi strategis.

"Saya mengapresiasi komitmen Geely dalam memperkuat AHTV dan telah diberitahu bahwa mereka akan memulai perakitan lokal (CKD) merek Zeekr di sini," terang Anwar.

Kemajuan yang telah diraih Proton ini tentu sangat menarik karena artinya persaingan kendaraan listrik di Asia Tenggara semakin ketat. Pasalnya Vinfast, pabrikan EV asal Vietmen juga tengah berupaya mengembangkan pasarnya agar bisa lebih luas.

Kedua perusahaan itu oun sudah jauh meninggalkan pabrikan mobil asal Indonesia, Esemka. Meski sempat memamerkan kendaraan listrik di IIMS 2023 tapi perkembangannya tidak lagi terdengar.

Padahal dalam ajang itu mereka membawa beberapa produk sekaligus seperti Esemka Bima EV. Sayangnya sampai sekarang tidak ada informasi lanjutan terkait kehadiran model tersebut.

Skema Kredit Esemka Bima EV

Bima EV sendiri merupakan kendaraan listrik komersial yang cukup menguntungkan. Model tersebut dilengkapi baterai Ternary Ion – Lithium berkapasitas 49.1 kWh cukup untuk menempuh jarak sejauh 300 km.

Kemudian baterai disandingkan dengan motor penggerak yang mampu menghasilkan tenaga 100 hp dan torsi 165 Nm. Menariknya adalah pengisian daya melalui Quick Charge hanya membutuhkan waktu 1 jam dari 20 persen menjadi 80 persen.