Menteri Keamanan AS Pakai Rolex Rp 850 Juta ke Penjara, Banjir Kritikan
Dalam dunia politik, mode sering kali menjadi pernyataan yang lebih dari sekadar estetika. Baru-baru ini, Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) Kristi Noem menarik atensi. Bukan karena kebijakan imigrasinya, melainkan pilihan aksesorinya.
Dalam kunjungan resminya ke El Salvador, Kristi Noem sempat menyambangi penjara khusus para tahanan kasus terorisme. Fasilitas yang dikenal dengan nama Cecot itu menjadi lokasi pilihan kabinet Trump untuk memenjarakan para imigran gelap dari Venezuela yang dideportasi dari AS.

Jam tangan emas Rolex tampak menghiasi pergelangan tangan kiri Kristi Noem di penjara El Salvador. (Foto: AP Photo/Alex Brandon)
Biasa bergaya formal ketika muncul di hadapan publik, Noem memilih tampilan yang lebih kasul dalam padanan kasu putih lengan panjang, slim jeans, dan topi baseball. Namun, jam tangan emas mengilap tak absen dari penampilannya.
Dilansir dari New York Times, mantan gubernur Dakota Selatan itu memakai arloji Rolex Cosmograph Daytona senilai sekitar US$ 50.000 atau hampir mencapai Rp 850 juta.
Di tengah lingkungan yang penuh ketegangan dan kemiskinan ekstrem, kilauan emas dari Rolex Noem dinilai sangat ironis. Foto-foto yang memperlihatkan jam tangan mewah tersebut menciptakan gelombang kritik di media sosial, dengan banyak yang mempertanyakan apakah aksesori semewah itu pantas dikenakan dalam situasi yang begitu suram.

Penampilan mewah Kristi Noem lantas menuai kritik. (Foto: AP Photo/Alex Brandon)
"Dia datang hanya untuk memamerkan jam tangan mewahnya," tulis seorang pengguna X.
Cosmograph Daytona termasuk salah satu seri Rolex yang cukup langka. Untuk membelinya secara resmi, para calon pembeli harus masuk dalam daftar tunggu yang bisa mencapai bertahun-tahun.
Tidak sedikit yang menilai bahwa mengenakan Rolex dalam kunjungan ke penjara adalah sebuah 'fashion faux pas' yang mencerminkan ketidaksensitifan terhadap kondisi para tahanan di Cecot. Belum lagi, kebijakan efisiensi yang sedang diberlakukan pemerintahan Trump.

Selain jam tangan, ia juga tampak memakai sepasang anting mutiara. (Foto: AP Photo/Alex Brandon)
Begitu tajamnya kritikan, Tricia McLaughlin, Asisten Sekretaris Keamanan Dalam Negeri untuk Urusan Publik, sampai harus angkat bicara untuk mengklarifikasinya.
Menurut McLaughlin, jam tangan tersebut buah hasil dari penjualan bukunya dan direncanakan untuk diwariskan kepada anak-anaknya.
Brynn Wallner, pendiri situs jam tangan wanita Dimepiece, mengatakan bahwa jam tangan tersebut menjelma sebagai simbol keprestisiusan yang harus ditampilkan. "Jika Anda mampu membelinya, Anda pasti akan memamerkannya bahwa Anda bisa mendapatkannya," kata Wallner.