Usai Bunuh Pegawai BPS Haltim, Hanafi Gunakan Ponsel Korban untuk Ajukan Pinjol Rp 50 Juta

Halmahera Timur, pembunuhan pegawai BPS Halmahera Timur, motif pembunuhan pegawai bps halmahera timur, pegawai bps halmahera timur, pembunuhan di Halmahera timur, Usai Bunuh Pegawai BPS Haltim, Hanafi Gunakan Ponsel Korban untuk Ajukan Pinjol Rp 50 Juta, Sembunyi di Kamar Calon Istri dan Intai Korban, Rampas Rp 89 Juta dan Ajukan Pinjol, Rekayasa Keberadaan Korban, Menikah Enam Hari Setelah Membunuh

Fakta mengejutkan terungkap dari kasus pembunuhan pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, Maluku Utara, KLP (30).

Pelaku yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri, Aditya Hanafi (27), tega menghabisi nyawa korban, merampas uang dan asetnya, lalu menikah dengan calon istrinya hanya beberapa hari setelah kejadian.

Kapolsek Maba Selatan, Ipda Habiem Ramadya, mengungkapkan bahwa pembunuhan ini dilakukan dengan perencanaan matang. Motifnya, pelaku terlilit utang dan kecanduan judi online (judol).

"Pelaku meminjam uang korban sebesar Rp 30 juta, namun ditolak. Hal itu membuatnya merencanakan pembunuhan," kata Habiem, Kamis (7/8/2025).

Sembunyi di Kamar Calon Istri dan Intai Korban

Aksi keji ini terjadi pada 17 Juli 2025. Hanafi, yang memiliki akses ke rumah dinas BPS di Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba, masuk diam-diam menggunakan kunci duplikat.

Rumah tersebut dihuni korban dan calon istri Hanafi, AFM, yang juga pegawai BPS.

Selama dua hari, Hanafi bersembunyi di kamar AFM dan mengintai gerak-gerik korban dari celah kamar yang bersebelahan.

Pada 19 Juli 2025, sekitar pukul 05.22 WIT, Hanafi masuk ke kamar korban, menyekap dan mengikat kedua tangannya. Ia kemudian melakukan kekerasan seksual pada korban, lalu meminta kata sandi ponsel untuk mengakses aplikasi perbankan digital. 

Rampas Rp 89 Juta dan Ajukan Pinjol

Setelah mendapatkan PIN, Hanafi memindahkan Rp 38 juta dari rekening korban ke akun GoPay milik korban, lalu mengirimnya ke rekening pribadinya.

Tak puas, ia membuka aplikasi pinjaman online dengan limit Rp 50 juta dan juga mengambil uang tunai ratusan ribu rupiah di kamar korban.

"Total uang milik korban yang diambil pelaku sekitar Rp 89 juta," ujar Habiem.

Uang tersebut digunakan untuk melunasi utang dan deposit judi online.

Setelah merampok, Hanafi membekap mulut korban dengan lakban dan bantal hingga korban kejang-kejang lalu meninggal.

Pelaku bahkan sempat mencari di Google "tanda-tanda orang baru meninggal" untuk memastikan korban sudah tak bernyawa.

Rekayasa Keberadaan Korban

Untuk mengelabui rekan kerja korban, Hanafi mengajukan cuti atas nama korban secara online melalui ponsel korban untuk periode 21–25 Juli 2025. Ia juga membalas pesan WhatsApp yang masuk.

Tak berhenti di situ, akun X (Twitter) korban sempat digunakan pelaku untuk me-retweet konten soal depresi dan mengubah bio dengan kalimat aneh.

Pelaku kemudian membuang barang bukti berupa dua ponsel dan charger korban di lokasi berbeda, termasuk ke laut dan dekat Masjid Al-Munawar, Ternate.

Menikah Enam Hari Setelah Membunuh

Merasa aman, Hanafi menikah dengan AFM pada 27 Juli 2025, hanya enam hari setelah membunuh korban.

Ironisnya, AFM adalah teman dekat korban dan tinggal di rumah dinas yang sama.

Pada 31 Juli 2025, rekan kerja yang curiga karena korban tak masuk kantor mendatangi rumah dinas. Mereka menemukan jasad korban dalam kondisi sudah membusuk.

Polisi memperkirakan korban sudah meninggal lebih dari dua minggu sebelum ditemukan.

Hanafi sempat ikut mengantar jenazah korban sebelum akhirnya diamankan tim gabungan Polda Maluku Utara dan Polsek Maba Selatan. Ia menyerahkan diri setelah empat hari menghilang.

Polisi telah memeriksa delapan saksi, termasuk pelaku. Istri Hanafi belum diperiksa karena masih mengalami syok.

Hanafi dijerat Pasal 340 dan/atau 339 subsider 351 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara maksimal 20 tahun.

"Kami akan segera melakukan rekonstruksi. Semua bukti mengarah pada tindak pidana pembunuhan berencana," tegas Habiem.

Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Ini yang Dilakukan Hanafi Usai Habisi Nyawa Pegawai BPS Halmahera Timur: Pake HP Korban untuk Pinjol

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!