Tak Sembarangan, Ada Aturan Pakaian untuk Ikut Kirab Malam 1 Suro

Kirab Malam 1 Suro merupakan salah satu tradisi budaya yang sarat makna spiritual dan historis, terutama di wilayah Surakarta dan sekitarnya.
Bagi masyarakat yang ingin turut serta dalam kirab ini, ada aturan berpakaian yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan tata krama budaya Jawa yang dijunjung tinggi.
Terdapat ketentuan berpakaian khusus untuk peserta pria (kakung) dan wanita (putri).
Berikut tujuh aturan berpakaian dalam Kirab Malam 1 Suro, dikutip Kompas.com dari Instagram resmi Pura Mangkunegaran, Rabu (25/6//2025).
Aturan pakaian kirab malam 1 Suro di Solo
-
Rambut digelung Jawa, tanpa hiasan mencolok
Peserta perempuan (putri) diperkenankan menata rambut dengan gelung gaya Jawa. Sanggul yang digunakan adalah ukel konde dengan tusuk hitam atau penyu. Tidak diperkenankan menambahkan aksesori seperti cundhuk atau tusuk konde emas.
-
Riasan wajah tidak berlebihan
Riasan wajah juga harus tetap sederhana. Tujuannya bukan untuk menarik perhatian, melainkan menjaga keselarasan dengan nilai-nilai kesakralan kirab.
-
Kebaya hitam polos, bukan brokat atau beludru
Kebaya yang dikenakan adalah kebaya kartini hitam polos berlengan panjang. Bahan yang diperbolehkan meliputi sifon, katun, rayon, satin, atau linen.
Kebaya tidak boleh berbahan brokat atau beludru, dan panjangnya tidak melebihi lutut (kebaya cekak).
-
Jarik sogan motif Mangkunegaran
Bawahan yang dikenakan untuk peserta Kirab Malam 1 Suro adalah jarik wiru berwarna sogan dengan motif Surakarta gaya Mangkunegaran. Motif Parang dan Lereng tidak diperkenankan digunakan.
Ketentuan ini berlaku untuk semua peserta Kirab Malam 1 Suro, baik putra maupun putri.
-
Alas kaki hitam polos, wajib dilepas saat kirab
Peserta juga hanya diperbolehkan mengenakan alas kaki berwarna hitam tanpa motif emas dan tidak berbahan beludru. Hal ini berlaku untuk peserta putra dan putri.
Sementara, saat kirab berlangsung, alas kaki harus dilepas.
-
Peserta pria memakai blangkon Mangkunegaran
Untuk peserta laki-laki (kakung), blangkon yang digunakan adalah gaya Mangkunegaran.
Bagian belakangnya berupa simpul pita yang ditekuk ke kanan. Blangkon tidak boleh diberi bros atau hiasan prada.
-
Busana pria berupa beskap hitam dan jarik sogan
Pria mengenakan beskap krowok hitam dengan kancing hitam polos, tanpa bordir atau bahan beludru.
Aksesori pelengkap berupa keris gayaman yang diselipkan di belakang, serta sabuk epek timang dan leret yang sederhana.
Bawahan berupa jarik sogan motif Mangkunegaran, lengkap dengan sabuk bermotif dringin.
Jika ingin turut serta dalam kirab, pastikan seluruh unsur penampilan sudah sesuai dengan ketentuan, ya.