BYD Tangguhkan Perakitan Mobil, Mitsubishi Bangkitkan Grandis SUV Hybrid yang Memukau
BYD alami kendala produksi, sementara Mitsubishi hidupkan kembali Grandis dalam versi SUV hybrid yang siap mengguncang pasar otomotif.

Industri otomotif kembali diramaikan dengan dua kabar yang cukup kontras. Di satu sisi, BYD, raksasa otomotif asal Tiongkok, dikabarkan tengah menghadapi tantangan dalam produksi. Sementara itu, Mitsubishi justru membuat gebrakan dengan menghadirkan kembali nama Grandis dalam wujud SUV hybrid yang lebih modern dan memikat.
Kabar mengenai penangguhan perakitan mobil BYD tentu menjadi sorotan utama. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penumpukan stok di jaringan diler mereka. "BYD Auto dikabarkan memperlambat produksi kendaraan buatannya di China seiring dengan menumpuknya stok persediaan di jaringan diler," seperti yang dilansir dari kumparanOTO.
Di sisi lain, Mitsubishi menghidupkan kembali nama Grandis dengan konsep yang benar-benar baru. Jika sebelumnya dikenal sebagai MPV, kini Grandis hadir sebagai SUV kompak hybrid yang siap bersaing di pasar Eropa.
BYD Hadapi Tantangan Produksi Akibat Stok Menumpuk
BYD, salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia, tengah menghadapi masalah kelebihan stok kendaraan di jaringan dilernya. Kondisi ini memaksa perusahaan untuk mengambil langkah-langkah strategis, termasuk mengurangi produksi dan menunda pembangunan jalur produksi baru.
Menurut laporan, stok kendaraan BYD di diler rata-rata bertahan selama 3,21 bulan pada Mei 2024. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata merek lain, yang hanya mencapai 1,38 bulan. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan pasar terhadap produk BYD.
Untuk mengatasi masalah ini, BYD bahkan memberikan diskon harga hingga 53.000 yuan (sekitar Rp 116 juta) untuk 22 model mobil mereka. Selain itu, perusahaan juga mengurangi jam kerja malam, memangkas kapasitas produksi hingga sepertiga, dan mengurangi jumlah fasilitas pabrik dari empat menjadi tiga.
Mitsubishi Grandis Reinkarnasi Jadi SUV Hybrid yang Lebih Modern
Setelah lama menghilang dari peredaran, nama Grandis kembali hadir di pasar otomotif. Namun, kali ini Mitsubishi menghadirkan Grandis dalam wujud yang berbeda, yaitu sebagai SUV kompak hybrid. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Mitsubishi untuk memperluas jajaran kendaraan listriknya di Eropa.
Grandis terbaru dibangun di atas platform CMF-B milik Renault, sebagai bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Mobil ini tersedia dalam dua varian, yaitu mild hybrid (MHEV) dengan mesin bensin 1.3 liter turbocharged dan hybrid electric (HEV) yang menggabungkan mesin bensin 1.8 liter dengan dua motor listrik.
"Mitsubishi Motors kembali menghidupkan nama Grandis untuk pasar Eropa, namun kali ini dalam wujud yang sangat berbeda," tulis Carscoops. Grandis versi SUV hybrid ini menawarkan berbagai fitur modern, seperti atap kaca panoramik, sistem infotainment layar sentuh 10,4 inci, dan berbagai fitur bantuan pengemudi.
Strategi Ekspansi Mitsubishi dengan Kendaraan Hybrid
Peluncuran Grandis merupakan bagian dari strategi Mitsubishi untuk memperluas jangkauan pasarnya dengan kendaraan hybrid yang baru. Sebelumnya, Mitsubishi juga telah meluncurkan ASX dan Colt di pasar Eropa. Potensi peluncuran Grandis di Amerika Utara juga sedang dipertimbangkan.
Dengan menghadirkan Grandis sebagai SUV hybrid, Mitsubishi berharap dapat menarik minat konsumen yang mencari kendaraan ramah lingkungan dengan desain yang modern dan fitur yang lengkap. Langkah ini juga sejalan dengan tren global di industri otomotif, di mana kendaraan listrik dan hybrid semakin populer.
Kehadiran Grandis versi SUV hybrid ini tentu menjadi angin segar bagi para penggemar Mitsubishi. Mobil ini diharapkan dapat menjadi salah satu andalan Mitsubishi dalam bersaing di pasar otomotif yang semakin kompetitif.