Michelin Siapkan Strategi Ban Khusus Trek Licin untuk MotoGP Barcelona 2025

Pembalap Raul Fernandez, MotoGP Ceko 2025
Pembalap Raul Fernandez, MotoGP Ceko 2025

 Menjelang MotoGP Catalunya 2025, produsen ban resmi MotoGP, Michelin, mengumumkan revisi alokasi ban yang akan digunakan para pembalap. Perubahan ini tidak sepenuhnya radikal, tetapi dianggap krusial karena kondisi lintasan.

Barcelona dikenal memiliki grip rendah dan kali ini diperkirakan akan berlangsung dalam suhu udara yang lebih tinggi dibandingkan musim lalu.

Revisi terbesar ada pada ban depan tipe hard baru yang sebelumnya sudah digunakan di seri Austria dan Hungaria. Kehadiran opsi ini diharapkan memberi stabilitas tambahan, sekaligus mendukung performa pembalap sepanjang balapan.

Barcelona: Trek Sulit dengan Grip Minim

Sirkuit Barcelona-Catalunya merupakan salah satu trek paling teknis di kalender MotoGP. Lintasan sepanjang 4,6 km ini memiliki kombinasi tikungan cepat, lambat, serta lintasan lurus panjang yang menuntut motor untuk seimbang antara tenaga dan kontrol.

Masalah utama dari trek ini adalah permukaan aspal yang licin. Grip yang rendah membuat ban belakang rentan mengalami wheelspin atau selip, sehingga cepat panas dan aus. Hal inilah yang kerap menjadi keluhan pembalap, terutama saat memasuki lap-lap akhir balapan.

Michelin sendiri menyebut Catalunya sebagai salah satu “sirkuit paling menuntut” dalam hal manajemen ban.

Revisi Ban 2025: Fokus pada Depan

Untuk MotoGP 2025, Michelin tetap mempertahankan pilihan ban depan Soft dan Medium seperti tahun lalu. Namun, tambahan opsi Hard dengan casing lebih kuat diharapkan bisa menjadi solusi ketika pembalap menghadapi degradasi tinggi.

Ban baru ini dirancang dengan konstruksi kokoh yang memberi stabilitas ekstra saat pengereman dan mempertahankan performa pada suhu tinggi. Meski lebih kaku, ban ini tetap menawarkan level grip yang mirip dengan versi Medium, sehingga menjadi alternatif strategis bagi tim.

Sementara untuk ban belakang, Michelin tetap menggunakan ban slick asimetris dengan sisi kanan lebih keras, menyesuaikan karakteristik tikungan di Barcelona yang lebih banyak membebani sisi kanan ban.

Faktor Cuaca Jadi Variabel Penentu

Balapan di Barcelona musim lalu digelar pada Mei 2024, saat kondisi cuaca relatif sejuk. Namun, musim ini jadwal dipindah ke September 2025, yang diprediksi menghadirkan suhu udara dan lintasan jauh lebih panas.

Kondisi ini membuat tim harus cermat dalam setup motor, strategi bahan bakar, hingga manajemen tenaga mesin agar ban tidak mengalami overheating. Ban hujan juga tetap disiapkan dengan varian Power Rain Soft dan Medium yang memiliki desain asimetris—sisi kanan lebih keras—untuk menghadapi kemungkinan cuaca tak menentu di Catalunya.

Komentar Michelin

Piero Taramasso, manajer program kompetisi roda dua Michelin, menjelaskan bahwa keputusan menghadirkan ban hard baru merupakan langkah antisipasi terhadap kondisi unik di Barcelona.

“Jika ban belakang berputar terlalu banyak, suhu permukaannya akan naik, yang selanjutnya mengurangi cengkeraman dan mempercepat keausan. Itulah yang membuat balapan ini begitu sulit diinterpretasikan oleh tim-tim,” kata Manajer program kompetisi roda dua Michelin, Piero Taramasso, dikutip VIVA dari Crash Kamis, 4 September 2025.

Ban Michelin

Ban Michelin

Dengan revisi alokasi ban ini, Michelin berusaha memberi solusi bagi pembalap menghadapi cuaca panas dan grip rendah di Barcelona. Keputusan pemilihan ban baik Soft, Medium, atau Hard—akan sangat berpengaruh terhadap strategi balapan.

Balapan MotoGP Catalunya 2025 dipastikan bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang manajemen ban, strategi tim, dan adaptasi pembalap terhadap kondisi lintasan yang penuh tantangan. Michelin yakin, tambahan ban depan hard akan menjadi faktor penting yang bisa menentukan hasil akhir di Montmelo.