Donald Trump Perkuat Industri Drone di Tengah Persaingan dari China

Presiden AS Donald Trump

Presiden AS Donald Trump

Perintah Trump menginstruksikan Badan Penerbangan Federal (FAA), untuk segera membuat aturan baru yang mengizinkan operator dronemenerbangkan pesawat tanpa awak di luar garis pandang mereka, baik untuk misi komersial maupun keselamatan publik.

Perintah tersebut juga mengarahkan administrator FAA untuk menerapkan kecerdasan buatan (AI), guna mempercepat proses persetujuan dispensasi drone.

Ilustrasi Drone

Ilustrasi Drone

Hal ini juga untuk memperkuat industri manufaktur drone dalam negeri AS dengan mempromosikan ekspor, dan mengambil tindakan untuk memastikan teknologi tetap aman dari pengaruh dan eksploitasi asing yang tidak semestinya, menurut pernyataan Gedung Putih yang menyertai pengumuman tersebut.

Faktor utama yang menjadi alasan Presiden AS mengambil keputusan tersebut adalah China, yang telah mengembangkan industri drone domestik yang sangat luas dan mendominasi pasar internasional.

“Perintah tersebut juga menyerukan pembentukan program percontohan integrasi electric Vertical Takeoff and Landing (eVTOL) untuk mempercepat penggunaan operasi vertikal yang aman dan sah di Amerika Serikat, dengan memilih sedikitnya lima proyek percontohan guna memajukan aplikasi seperti pengangkutan kargo dan respons medis,” kata Gedung Putih dikutip pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Perintah itu merupakan satu dari empat perintah yang ditandatangani Trump pada Jumat secara tertutup. Dua perintah lainnya bertujuan memperkuat keamanan siber AS dan memastikan kedaulatan wilayah udara Amerika.

Perintah lainnya menyerukan pencabutan larangan terbang pesawat supersonik di atas daratan, meminta pejabat terkait untuk menetapkan standar sertifikasi sementara berdasarkan tingkat kebisingan.

Serta menyoroti "regulasi yang mengekang selama puluhan tahun,” yang menurut Gedung Putih sedang dibatalkan agar perusahaan AS dapat kembali mendominasi penerbangan supersonik.

"Perintah ini memajukan koordinasi riset, pengembangan, uji coba, dan evaluasi pesawat supersonik melalui Dewan Sains dan Teknologi Nasional dengan kepemimpinan dari Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi," kata Gedung Putih.(Ant)