Apa Itu Gula Rafinasi yang Dimakan Tom Lembong di Persidangan?

apa itu gula rafinasi adalah, apa itu gula kristal rafinasi, proses gula rafinasi, beda gula rafinasi dan gula pasir, warna gula rafinasi, Apa Itu Gula Rafinasi yang Dimakan Tom Lembong di Persidangan?

Mantan Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, memakan gula rafinasi di depan hakim dalam persidangan yang digelar pada Selasa (1/7/2025).

Tom menunjukkan tiga sampel gula, yakni gula kristal mentah (GKM), gula kristal putih (GKP), dan gula kristal rafinasi (GKR).

"Saya hanya mau mengilustrasikan ini adalah gula rafinasi, gula putih yang pada persidangan sebelumnya pernah disampaikan penuntut sangat bahaya untuk dikonsumsi masyarakat," kata Tom, dikutip dari , Sabtu (5/7/2025).

Tom lalu memakan gula rafinasi menggunakan sendok di depan majelis hakim dan jaksa.

apa itu gula rafinasi adalah, apa itu gula kristal rafinasi, proses gula rafinasi, beda gula rafinasi dan gula pasir, warna gula rafinasi, Apa Itu Gula Rafinasi yang Dimakan Tom Lembong di Persidangan?

Menteri Perdagangan (Mendag) 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong mempraktikkan memakan gula rafinasi atau gula putih di muka sidang Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

Melalui tindakan tersebut, Tom membantah pernyataan jaksa yang menyatakan bahwa gula rafinasi berbahaya bagi masyarakat.

"Kita lihat apakah akhir hari ini atau minggu ini saya mengalami masalah kesehatan akibat mengkonsumsi gula rafinasi," kata dia.

Lantas, apa sebenarnya gula rafinasi itu?

Apa itu gula rafinasi?

Gula rafinasi atau gula kristal rafinasi merupakan jenis gula sukrosa yang diproduksi melalui dari gula kristal mentah.

Gula kristal mentah berwarna coklat tua. Untuk menjadi gula rafinasi, gula mentah ini melalui proses afinasi, pelarutan kembali, klarifikasi, dekolorisasi, fugalisasi, dan pengeringan. 

Hasilnya, gula rafinasi berwarna putih bersih karena kandungan cemaran yang sangat rendah, bila dibandingkan dengan gula kristal mentah maupun gula kristal putih.

"Gula kristal rafinasi itu tingkat kemurniannya tinggi, lebih putih. Tingkat cemaran atau kandungan kontaminannya rendah," kata peneliti senior dari South-East Asia Food and Agricultural Science and Technology (Seafast) Center IPB, Nuri Andarwulan, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/7/2025).

Apa benar gula rafinasi berbahaya?

Sejalan dengan penjelasan Tom di persidangan, Nuri menegaskan, gula rafinasi tidak berbahaya untuk dikonsumsi.

Sama halnya dengan gula kristal putih atau yang dikenal dengan sebutan gula pasir rumahan, gula rafinasi juga bisa dikonsumsi demikian.

"Itu mitos (gula rafinasi berbahaya), justru kadar sulfit dalam gula rafinasi itu rendah sekali. Justru mutunya lebih baik," ungkap Nuri.

Namun demikian, ia tidak menampik bila banyak konsumen rumah tangga yang lebih menyukai gula kristal putih dibanding gula kristal rafinasi.

Gula kristal putih merupakan gula pasir yang umum dikonsumsi sehari-hari. Sama seperti gula rafinasi.

Namun, gula rafinasi lebih umum digunakan oleh industri makanan untuk membuat produk pangan olahan.

Secara sederhana, gula kristal putih dan gula rafinasi bisa dibedakan dari warna dan aromanya.

Bila gula rafinasi berwarna sangat putih, warna gula kristal putih kuning kecoklatan karena mengandung molases.

Untuk bau, gula kristal putih masih memiliki aroma tebu sehingga lebih disukai sebagian orang, sementara gula rafinasi tidak memiliki aroma tebu.

"Katanya rasa gula kristal putih berbeda dengan gula kristal rafinasi, ya memang aroma tebunya kadang-kadang masih ada sehingga memberikan cita rasa yang berbeda," pungkas dia.