Bocah 6 Tahun Asal Indonesia Meninggal di Malaysia Usai Digigit Anjing

Seorang gadis Indonesia berusia enam tahun meninggal dunia akibat rabies di Bintulu, Sarawak – orang kedua yang meninggal dunia akibat virus mematikan ini tahun ini.
Direktur Dinas Kesehatan Sarawak, Dr. Veronica Lugah, mengatakan korban mulai menunjukkan gejala-gejala, termasuk sakit kepala, demam, nyeri leher, dan kehilangan nafsu makan pada 31 Juli, lapor Borneo Post.
Gadis itu kemudian dirawat di Rumah Sakit Bintulu pada 3 Agustus, di mana ia mengalami halusinasi, hidrofobia, aerofobia, dan hipersalivasi. Ia meninggal dunia keesokan harinya.
“Penyelidikan mengungkapkan bahwa ia telah digigit anjing liar pada 16 Juli di luar rumahnya. Anjing itu kemudian ditangkap dan dinyatakan positif rabies oleh Dinas Kesehatan Hewan Sarawak,” kata Veronica dilansir freemalaysiatoday, Rabu, 27 Agustus 2025.
Pada bulan Mei, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dari Kuching menjadi orang pertama tahun ini yang terinfeksi rabies di Sarawak setelah ia dicakar oleh kucing liar.
Veronica mengatakan dua kasus rabies pada manusia yang dilaporkan tahun ini merupakan penurunan dari lima kasus yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
Jumlah kumulatif kasus rabies pada manusia di Sarawak kini mencapai 85 sejak wabah diumumkan pada Juli 2017, dengan 78 kematian, ujarnya.
“Kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa Sarawak masih belum bebas dari epidemi rabies.”
Ia mengatakan rabies dapat menyebar melalui gigitan atau cakaran, serta paparan air liur mamalia yang terinfeksi virus, terutama anjing dan kucing.