Setelah 10 Tahun, Tunggal Putri Indonesia Kembali Raih Medali Dunia Lewat Putri KW
Pebulu tangkis Indonesia Putri Kusuma Wardani (Putri KW) mencatat sejarah baru di Kejuaraan Dunia BWF 2025. Ia memastikan diri lolos ke semifinal usai menyingkirkan mantan juara dunia 2019 asal India, Pusarla Venkata Sindhu, dalam laga menegangkan tiga gim 21-14, 13-21, 21-16 di Adidas Arena, Paris, Jumat 29 Agustus 2025.
Hasil ini bukan hanya tiket ke semifinal, melainkan juga mengakhiri penantian panjang Indonesia akan medali di sektor tunggal putri. Putri KW dipastikan meraih setidaknya medali perunggu, menjadi yang pertama bagi Indonesia dalam satu dekade terakhir.
Akhiri Paceklik Satu Dekade
Sebelumnya, tunggal putri Indonesia terakhir kali membawa pulang medali di Kejuaraan Dunia lewat Lindaweni Fanetri yang meraih perunggu pada edisi 2015 di Jakarta. Sementara untuk medali emas, publik bulutangkis Tanah Air harus menengok jauh ke belakang, yakni saat Susy Susanti menjadi juara dunia pada 1993.
Dengan capaian ini, Putri KW sukses menghidupkan kembali asa Indonesia di sektor tunggal putri yang selama ini kerap tertinggal dari nomor lain seperti ganda putra dan ganda putri.
Singkirkan Sindhu, Lawan Didikan Pelatih Indonesia
Pertandingan melawan Sindhu berjalan sengit. Putri tampil agresif sejak gim pertama sehingga membuat lawannya banyak melakukan kesalahan sendiri. Meski sempat kehilangan fokus di gim kedua, pemain yang juga anggota Polri ini berhasil bangkit di gim penentu dan menutup laga dengan kemenangan meyakinkan 21-16.
Kemenangan ini terasa semakin istimewa karena Sindhu kini ditangani oleh Irwansyah, pelatih asal Indonesia yang saat ini bergabung bersama tim India.
Tantangan Selanjutnya
Di babak semifinal, Putri KW akan berhadapan dengan unggulan asal Jepang, Akane Yamaguchi. Sang juara dunia 2021 dan 2022 itu melaju ke empat besar setelah mengalahkan Han Yue dari China dengan skor 21-5, 21-19.
Laga ini dipastikan tidak mudah, namun dengan semangat tinggi dan pencapaian bersejarah yang sudah diraih, Putri KW membawa harapan besar untuk melangkah lebih jauh sekaligus membuka jalan bagi kebangkitan tunggal putri Indonesia di level dunia.
