Pujian Emma Raducanu untuk Petenis Indonesia Janice Tjen

Emma Raducanu
Emma Raducanu

Petenis Inggris Emma Raducanu memuji Janice Tjen dengan menyebut permainan tenisnya "berbahaya" usai mengalahkan petenis Indonesia itu pada babak kedua US Open, Rabu 27 Agustus 2025.

"Lawan yang sangat berbahaya," kata Raducanu dalam wawancara di lapangan seusai meraih kemenangan 6-2, 6-1.

"Ia bermain sangat baik, dan saya pikir bola apa pun yang saya lemparkan ke tengah lapangan yang belum tentu cukup bagus, ia berhasil menyelesaikannya dengan mudah. ​​Jadi saya sangat senang dengan penampilan saya hari ini."

Dalam konferensi pers seusai pertandingan babak pertamanya, Minggu (24/8) malam waktu setempat atau Senin WIB, Janice menyebut Raducanu sebagai sosok yang menginspirasi dirinya.

Janice sedang cedera saat kuliah ketika Raducanu berhasil meraih gelar US Open 2021 sebagai petenis kualifikasi. Perjalanan Raducanu tersebut memotivasi Janice untuk dapat melakukan hal serupa.

Mendengar hal itu, Raducanu merasa senang walaupun mengaku sedikit merasa tertekan.

Petenis Indonesia Janice Tjen

Petenis Indonesia Janice Tjen

"Saya pernah mendengarnya. Memang sedikit membuat tertekan, tetapi di saat yang sama rasanya sangat menyenangkan," kata Raducanu.

"Saya pikir Janice bermain tenis yang sangat berbahaya. Dia telah melewati beberapa lawan yang tangguh. Mengalahkan salah satu unggulan teratas di babak pertama."

"Bermain sangat baik dan saya pikir dia bisa membangun dan membawa banyak kepercayaan diri dari pekan ini. Senang sekali bisa bertanding dengannya. Saya menantikan pertandingan berikutnya," ujar petenis berusia 22 tahun itu.

Pertandingan babak kedua US Open tersebut adalah kemenangan kedua Raducanu secara beruntun atas petenis kualifikasi yang tangguh, setelah hanya kehilangan tiga gim melawan mantan petenis ganda nomor 4 dunia, Ena Shibahara, di babak pertama.

Raducanu mampu membongkar pola permainan favorit Janice, yang tumbuh mengidolakan Ashleigh Barty, dengan forehand kuat. Raducanu menyerang backhand Janice tanpa henti, tanpa terganggu oleh pukulan slice petenis kelahiran Jakarta berusia 23 tahun itu.

"Tentu saja saya bermain penuh kewaspadaan hari ini," ujar Raducanu.

"Saya sangat senang dengan cara saya terus mendikte poin, saya terus mendikte permainan, dan tidak membiarkan dia terlalu sering menguasai lapangan."

Sementara itu, perjalanan Janice terhenti setelah tampil gemilang memenangi tiga pertandingan kualifikasi dengan straight set.

Janice, yang mencatatkan menang-kalah 101-13 sejak lulus dari Pepperdine University Mei lalu menurut catatan WTA, juga mengejutkan unggulan ke-24, Veronika Kudermetova, di babak pertama dalam pertemuan pertama Janice dengan petenis Top 50. (Ant)