Nasib Mazda MX-30 di Indonesia Setelah Dihentikan
Mazda resmi menghentikan produksi SUV listrik, MX-30, secara global pada Maret 2025.
Keputusan ini diambil seiring dengan minimnya permintaan, jarak tempuh yang tidak terlalu jauh, serta harga yang tergolong tinggi.
Sebagai informasi, Mazda MX-30 baru saja diluncurkan di Indonesia tepatnya pada akhir 2024 lalu.
Penjualan mobil listrik dari Mazda tersebut juga terbilang minim di Tanah Air.
Berdasarkan data yang diolah dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada periode Januari-Mei 2025, hanya laku 4 unit.
Ilustrasi pengecasan baterai mobil listrik Mazda MX-30
Sementara sepanjang periode Januari-Desember 2025, Mazda MX-30 hanya terjual 3 unit.
Lantas, bagaimana nasib Mazda MX-30 di Indonesia usai penghentian produksi secara global?
Chief Operating Officer (COO) PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Ricky Thio, menjelaskan bahwa pihaknya juga telah menghentikan impor MX-30 sejak awal tahun lalu. “MX-30 di global sudah di-setop sejak awal tahun ini (2025), kita (Indonesia) juga sama, sudah tidak order lagi,” kata Ricky saat ditemui di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ricky melanjutkan, saat ini pihaknya masih menjual unit MX-30.
Menurutnya, hanya tinggal satu atau dua unit tersisa di Indonesia. “Awalnya kita menjual belasan unit, saat ini hanya tinggal satu atau dua stok saja,” ucap Ricky.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pemilik MX-30 tidak perlu khawatir terkait ketersediaan suku cadang.
Sebab, pihaknya memastikan pasokan tetap terjaga setidaknya hingga 10 tahun ke depan. “Suku cadang masih tersedia minimum 10 tahun ke atas, jadi tidak masalah. Saat ini suku cadang seperti Mazda Tribute RX-8 masih ada, jadi untuk suku cadang masih panjang, 10 tahun stok. Karena memang kita mau menjaga supaya konsumen puas,” kata Ricky.
