Pabrik Mazda di Indonesia Hampir Rampung, Ini Rincian Terbarunya
Mazda semakin serius memperkuat fondasi bisnisnya di Indonesia.
Setelah cukup lama mengandalkan produk impor, kini proses pembangunan pabrik Mazda di dalam negeri hampir rampung.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Ricky Thio, dalam wawancara di sela ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
“Pabrik masih jalan, masih progress, tapi sudah mau jadi. Sekarang tinggal nunggu mesin-mesinnya dipasang-pasangin aja,” kata Ricky, Sabtu (26/7/2025).
Ia menjelaskan, saat ini proses konstruksi fisik sudah hampir selesai.
Meski enggan menyebut tanggal pasti peresmiannya, Ricky menegaskan pihaknya akan segera mengumumkan kabar tersebut dalam waktu dekat.
Mazda CX-30 tampil di GIIAS 2025.
"Saya belum bisa kasih tahu exact kapan ya. Tapi nanti pasti saya kasih tahu, bentar lagi saya panggil media,” ujarnya.
Langkah Mazda membangun pabrik di Indonesia dipandang sebagai upaya strategis untuk mengefisienkan rantai pasok, mempercepat distribusi, dan menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar lokal.
Selain itu, produksi lokal juga memungkinkan Mazda untuk menekan harga jual, tanpa harus mengorbankan kualitas atau desain yang menjadi ciri khas merek asal Hiroshima, Jepang ini. “Buat kita, kualitas tetap yang utama. Pabrik ini akan jadi bagian dari strategi jangka panjang kami untuk memberikan value lebih ke konsumen Indonesia, baik dari sisi fungsional, desain, maupun harga,” ucap Ricky.
Mazda sendiri selama ini dikenal sebagai merek Jepang dengan pendekatan premium.
Namun, dengan hadirnya fasilitas perakitan di Indonesia, bukan tak mungkin harga produk mereka bisa lebih kompetitif di segmen SUV menengah ke atas yang kini sangat dinamis.
Hingga kini, belum diungkapkan model apa saja yang akan dirakit secara lokal.
Namun, melihat tren penjualan dan kebutuhan pasar, besar kemungkinan Mazda akan memulai dari model-model unggulan seperti CX-5 atau CX-60 versi mesin 2.5 liter yang belum lama ini diperkenalkan di GIIAS 2025.
