Mengapa SUV Menjadi Pilihan Utama Mazda Indonesia?

Mazda Indonesia mengungkapkan bahwa sebagian besar lini produknya saat ini berada di segmen SUV.
Hal ini sejalan dengan tren pasar global yang menunjukkan pergeseran preferensi konsumen dari sedan ke SUV dan crossover.
Chief Operating Officer PT EMI, Ricky Thio, menjelaskan bahwa arah pengembangan produk Mazda mengikuti kebutuhan konsumen global, khususnya di pasar Amerika Serikat yang memang menjadi salah satu pasar terbesar setelah China. “Kalau kita lihat, dari CX-3, CX-5, CX-60, CX-80—semuanya SUV. Karena memang global direction-nya ke sana. Kita mengikuti itu,” ujar Ricky saat ditemui di ajang GIIAS 2025, Sabtu (26/7/2025).
Ricky mengatakan bahwa karakteristik SUV dianggap lebih praktis dan nyaman digunakan oleh berbagai kalangan.
Selain itu, tren pertumbuhan crossover juga berakar dari kebutuhan mobilitas masyarakat modern yang menginginkan kendaraan serbaguna. “Sekarang orang-orang makin besar badannya, dan SUV itu ingress-egress-nya gampang. Masuk-keluar lebih mudah. Jalanan juga makin nggak rata, jadi SUV dan crossover lebih cocok,” kata Ricky.
Meski demikian, Mazda tetap mempertahankan nilai khasnya dalam setiap produk, yakni desain Kodo dan filosofi berkendara Jinba-Ittai.
Mazda CX-5 di GIIAS 2025.
Filosofi ini menjadi ciri khas Mazda yang menempatkan manusia sebagai pusat dalam merancang pengalaman berkendara. “Jinba-Ittai itu bukan budaya Jepang, tapi memang filosofi Mazda yang ingin menciptakan hubungan menyatu antara pengemudi dan kendaraan,” kata Ricky.
Dengan portofolio SUV yang kuat dan filosofi desain yang konsisten, Mazda berusaha menjawab kebutuhan pasar masa kini tanpa kehilangan identitasnya sebagai merek yang mengedepankan kualitas dan pengalaman berkendara.