Terpapar Gas Air Mata? Kenali Gejala, Dampak, dan Cara Penanganannya

gas air mata, bahaya gas air mata, dampak gas air mata, gas air mata adalah, gas air mata apakah bahaya, terpapar Gas Air mata, apa dampak gas air mata, mengurangi dampak gas air mata, Terpapar Gas Air Mata? Kenali Gejala, Dampak, dan Cara Penanganannya, Apa Itu Gas Air Mata?, Efek Gas Air Mata pada Tubuh Manusia, Cara Mengatasi Paparan Gas Air Mata, Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Paparan gas air mata dapat menimbulkan sensasi yang menyakitkan pada tubuh manusia, mulai dari rasa terbakar, batuk, sesak napas, hingga gangguan pernapasan serius.

Menurut dokter spesialis mata Eka Hospital, Mohamad Arief Herdiawan, efek gas air mata tidak hanya dirasakan pada mata, tetapi juga bisa memengaruhi kulit dan saluran pernapasan.

"Tidak hanya berefek pada mata saja, tetapi juga dapat menyebabkan efek iritasi kulit, dan dapat menyebabkan gangguan pada saluran napas sehingga sulit bernapas," ujar Mohamad Arief Herdiawan dikutip dari ekahospital.com.

Apa Itu Gas Air Mata?

Gas air mata adalah kumpulan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan sistem pernapasan. Gas ini biasanya digunakan melalui tabung, granat, atau semprotan bertekanan.

Meski disebut gas, sebenarnya zat ini berbentuk bubuk bertekanan yang menghasilkan kabut saat dilepaskan. Bentuk gas air mata yang paling umum adalah 2-chlorobenzalmalononitrile (CS gas).

Efek Gas Air Mata pada Tubuh Manusia

Paparan gas air mata memicu iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Tingkat keparahan gejala dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Apakah Anda berada di ruang tertutup atau terbuka.
  • Jumlah gas air mata yang dilepaskan.
  • Seberapa dekat posisi Anda dengan sumber gas air mata.
  • Kondisi kesehatan tubuh saat terpapar.

1. Gejala Mata

Kontak langsung dengan gas air mata dapat menimbulkan gejala pada mata seperti:

  • Luka pada mata
  • Penutupan kelopak mata secara otomatis
  • Mata gatal dan terbakar
  • Pandangan kabur atau kebutaan sementara

Paparan jangka panjang atau jarak dekat dapat menyebabkan:

  • Katarak
  • Erosi kornea
  • Pendarahan dan kerusakan saraf
  • Kebutaan permanen

2. Gejala Pernapasan

Menghirup gas air mata dapat mengiritasi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Orang dengan masalah pernapasan sebelumnya lebih berisiko mengalami gejala parah, bahkan gagal napas. Gejala pernapasan akibat gas air mata antara lain:

  • Tersedak
  • Rasa terbakar dan gatal pada hidung dan tenggorokan
  • Batuk
  • Sesak dada dan kesulitan bernapas
  • Mual, muntah, dan diare

Dalam kasus ekstrem, paparan gas air mata dapat menyebabkan kematian

3. Gejala Kulit

Kontak gas air mata dengan kulit terbuka dapat menimbulkan iritasi dan rasa sakit, bahkan berlangsung berhari-hari pada kasus parah. Beberapa gejala kulit meliputi:

  • Kemerahan dan gatal
  • Melepuh dan luka bakar
  • Reaksi alergi

Selain itu, paparan gas air mata dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Pada orang dengan penyakit jantung, kondisi ini berpotensi memicu serangan jantung atau kematian.

Cara Mengatasi Paparan Gas Air Mata

Langkah pertama untuk mengurangi dampak paparan gas air mata adalah menjauh dari sumber gas dan mencari udara segar. Gas air mata cenderung mengendap, sehingga berpindah ke tempat lebih tinggi dapat membantu.

Beberapa tindakan lain yang dapat dilakukan:

  • Menutup mata, mulut, dan hidung menggunakan kacamata, syal, atau kain
  • Membasuh mata dengan air bersih hingga sensasi terbakar hilang
  • Menghindari menggosok mata atau kulit yang terpapar

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Meski sebagian besar orang yang terpapar gas air mata hanya mengalami efek sementara, beberapa kasus dapat menimbulkan komplikasi serius.

Jika gejala tidak kunjung membaik atau terasa parah, segera mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit terdekat sangat dianjurkan.

“Segera cari bantuan medis profesional jika terpapar gas air mata, terutama jika mengalami gangguan pernapasan atau gejala parah pada mata dan kulit,” tambah Mohamad Arief Herdiawan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.