Masker Bedah Tak Cukup, Begini Cara Melindungi Diri dari Paparan Gas Air Mata

gas air mata, masker bedah, bahaya gas air mata, dampak gas air mata, gas air mata apakah bahaya, dampak gas air mata pada kesehatan, masker bedah untuk gas air mata, apakah masker bedah efektif untuk gas air mata, Masker Bedah Tak Cukup, Begini Cara Melindungi Diri dari Paparan Gas Air Mata

Masker bedah pada umumnya tidak mampu mencegah paparan gas air mata. Hal ini disebabkan partikel gas air mata lebih kecil dibanding kemampuan masker bedah untuk memfiltrasinya.

Namun, beberapa jenis masker tertentu, seperti masker N95, masker respirator, atau masker khusus untuk gas air mata, dinilai efektif mengurangi risiko paparan.

Hal ini diungkapkan oleh ahli paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Dr. Isnin Anang Marhana, dr., SpP(K), FCCP, FIRS.

Menurutnya, gas air mata memiliki sifat iritan yang dapat mengiritasi membran mukosa tubuh, termasuk mata, kulit, mulut, tenggorokan, paru-paru, dan saluran pencernaan.

“Tutupi mata dan hidung, lalu segera mencari lokasi aman dengan aliran udara yang lancar,” saran Dr. Isnin.

Jika seseorang sudah terpapar gas air mata, langkah awal yang dianjurkan adalah menjauh dari sumber paparan. Kemudian, buka pakaian yang menempel untuk menghilangkan partikel gas.

Selanjutnya, bersihkan wajah dan tubuh menggunakan handuk lembab.

“Kemudian langsung aliri wajah dengan air atau sabun untuk mengurangi dosis paparan,” tambah Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo ini.

Penanganan medis tambahan dapat diberikan jika pasien mengalami sesak, seperti pemberian bantuan oksigen.

Luka pada kulit dianjurkan dibilas dengan larutan NaCl atau air garam. Untuk mata, irigasi dilakukan selama 10–20 menit menggunakan NaCl untuk mengikat partikel gas air mata dan membuangnya bersama aliran larutan.

Jika partikel menempel dalam jumlah banyak, dapat dilakukan penyedotan (suctioning). Bila terjadi bronkospasme, pemberian beta-agonis dan steroid bisa dilakukan oleh tenaga medis.

gas air mata, masker bedah, bahaya gas air mata, dampak gas air mata, gas air mata apakah bahaya, dampak gas air mata pada kesehatan, masker bedah untuk gas air mata, apakah masker bedah efektif untuk gas air mata, Masker Bedah Tak Cukup, Begini Cara Melindungi Diri dari Paparan Gas Air Mata

Ribuan pengunjuk rasa berlari dari tembakan gas air mata di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jumat (29/8/2025).

Senada, Dr. Anton Sony Wibowo, Sp.T.H.T.K.L., M.Sc, dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, menegaskan bahwa gas air mata berbahaya bagi berbagai organ tubuh.

“Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit,” ujar Anton, Senin (3/10).

Gas air mata yang mengenai mata dapat menyebabkan iritasi, mata perih, berair, dan pandangan kabur.

Sedangkan pada kulit, gas ini dapat menimbulkan iritasi. Jika terhirup, gas air mata dapat mengiritasi selaput mukosa saluran pernapasan, menimbulkan sesak, dan dalam kondisi berat bisa berakibat fatal.

Untuk mengurangi dampak paparan, Anton menyarankan beberapa langkah sederhana. Langkah pertama adalah menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparan.

Selanjutnya, bersihkan sisa gas yang menempel di tubuh dan ganti pakaian yang telah terkontaminasi. Pasien juga dianjurkan segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.

“Segera menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparannya,” tegas Anton.

Dengan penanganan yang tepat, risiko efek buruk gas air mata terhadap tubuh manusia dapat diminimalkan. Masker N95 atau masker respirator khusus tetap menjadi pilihan utama untuk perlindungan optimal selama situasi yang berpotensi terkena gas air mata.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.