Satgas Pangan Polri Buka-Bukaan, 28 Orang Sudah Jadi Tersangka Kasus Beras Oplosan

Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brijen Pol Helfi Assegaf (tengah)
Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brijen Pol Helfi Assegaf (tengah)

Satuan Tugas Pangan Polri akhirnya membeberkan hasil penyelidikan kasus beras oplosan yang belakangan bikin heboh publik.

Hingga kini, total sudah ada 28 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dari 25 kasus yang ditangani. Kepala Satuan Tugas Pangan Polri, Brigadir Jenderal Polisi Helfi Assegaf, menegaskan para tersangka ini rata-rata terlibat dalam praktik curang di balik produksi beras.

“25 perkara, tersangka 28 dan rata-rata semua terkait dengan masalah operasional produksi beras,” kata dia dikutip Rabu, 27 Agustus 2025.

Helfi berharap penindakan ini bisa menjadi tamparan keras bagi para pelaku usaha nakal yang selama ini merugikan masyarakat.

“Ini tentunya kita tidak berharap makin bertambah. Artinya harusnya dengan penegakan hukum ini bisa mengerem para pelaku usaha yang memang berniat masih seperti yang kemarin, sebelum dilakukan penegakan hukum,” katanya.

Ia menambahkan, langkah kepolisian bukanlah upaya mencari kesalahan, melainkan penertiban agar produsen dan distributor jujur dalam menjual beras sesuai standar komposisi yang tertera di label.

“Artinya mereka menjual dengan komposisi yang dia mau dengan harga yang sudah diatur, ya harusnya isinya juga sesuai. Jadi tidak seperti yang kita temukan di lapangan, semua tidak sesuai. Artinya ini yang harus diperbaiki. Kita hanya membantu untuk menertibkan supaya tidak terjadi," kata dia.

Lebih lanjut, Helfi menyebut banyak perusahaan yang sama sekali tidak melakukan uji laboratorium sebelum menjual beras. Mereka langsung menggiling, mengemas dengan label premium, lalu menjual dengan harga tinggi.

“Tidak pernah mereka lakukan sejak berdiri perusahaan itu. Mereka tidak pernah melakukan uji lab, apa lagi ada labnya di perusahaan itu, tidak ada. Nguji saja belum pernah, jadi pokoknya giling, selesai, jadi beras, langsung kemas premium, jual, harga tinggi, itu yang terjadi,” ucapnya lagi.