Cerita 2 Ibu Hamil di Salatiga Terpapar Gas Air Mata, Ada yang Sesak Napas lalu Melahirkan

ibu hamil, lansia, Salatiga, demo hari ini, demo salatiga, demo salatiga hari ini, terpapar Gas Air mata, ibu hamil terpapar gas air mata, Cerita 2 Ibu Hamil di Salatiga Terpapar Gas Air Mata, Ada yang Sesak Napas lalu Melahirkan

Pada Jumat (29/8/2025) malam seharusnya menjadi waktu tenang bagi Friskila Okta (27), seorang ibu yang sedang menanti kelahiran anak pertamanya.

Namun, suasana berubah mencekam ketika rumahnya yang hanya berjarak puluhan meter dari Mapolres Salatiga diselimuti asap gas air mata.

Gas tersebut ditembakkan aparat untuk membubarkan aksi massa yang berujung ricuh di sekitar Mapolres.

Awalnya, Friskila hanya merasakan perih di mata. Namun, tak lama kemudian, napasnya mulai sesak, tubuhnya gemetar, dan matanya terus berair. Dalam kondisi hamil besar, ia tetap berusaha bertahan sambil digandeng sang suami menuju rumah sakit.

“Saya takut sekali, waktu itu rasanya seperti tidak bisa bernapas. Yang terlintas hanya, bagaimana dengan bayi saya?” ujar Friskila lirih.

Beberapa jam setelah mendapatkan perawatan di RSUD Salatiga, Friskila akhirnya melahirkan bayinya dengan selamat.

Tangisan sang buah hati menjadi penutup malam penuh kecemasan yang tidak akan ia lupakan seumur hidup.

Warga Lain Juga Terdampak

Kisah serupa dialami Mutia (30), tetangga Friskila. Ia sempat keluar rumah karena penasaran mendengar keributan di sekitar Mapolres Salatiga. Namun, ketika asap gas air mata semakin menyengat, tubuhnya melemah.

“Awalnya masih bisa ditahan, tapi makin lama dada rasanya seperti ditindih batu. Saya buru-buru masuk rumah, tapi sesaknya sudah terlalu berat,” kata Mutia.

Tim medis yang datang ke lokasi segera memasang oksigen untuk menolongnya. Suaminya hanya bisa menggenggam tangan Mutia sambil berdoa agar kandungannya tetap kuat.

Selain ibu hamil, tiga warga lanjut usia juga merasakan dampak serupa. Salah satunya Munarsih (65), yang tinggal di gang kecil dekat Mapolres.

"Saya sudah tua, jadi agak takut kalau sampai jatuh sakit. Untungnya hanya sebentar, sekarang sudah baikan,” ujarnya.

Kapolres Salatiga Sampaikan Permohonan Maaf

ibu hamil, lansia, Salatiga, demo hari ini, demo salatiga, demo salatiga hari ini, terpapar Gas Air mata, ibu hamil terpapar gas air mata, Cerita 2 Ibu Hamil di Salatiga Terpapar Gas Air Mata, Ada yang Sesak Napas lalu Melahirkan

Aparat keamanan melakukan penyekatan masuk ke kawasan Alun-alun Salatiga.

Menanggapi kejadian ini, Kapolres Salatiga AKBP Veronica bersama Tim Dokkes Polres mengunjungi rumah-rumah warga terdampak pada Selasa (2/9/2025).

“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Kejadian ini sama sekali tidak disengaja dan kami berkomitmen memberikan penanganan terbaik kepada warga yang terdampak,” kata AKBP Veronica.

Dalam kunjungan itu, tim medis Polres Salatiga memeriksa kesehatan warga, memberikan obat-obatan, serta menyalurkan bantuan logistik, terutama kepada warga yang mengalami gejala cukup berat.

AKBP Veronica menegaskan, pihaknya tidak hanya fokus pada pengamanan aksi, tetapi juga memastikan pemulihan pascakejadian, terutama bagi masyarakat sekitar Mapolres Salatiga.

“Harapan kami, warga tetap tenang. Kami akan terus hadir, memberikan pelayanan terbaik, dan memastikan keamanan serta ketertiban di Kota Salatiga,” ujarnya.

42 Pelajar Diamankan Usai Aksi Ricuh

Kericuhan pada Jumat (29/8/2025) malam berawal dari aksi unjuk rasa yang melibatkan pelajar. Sebanyak 42 pelajar SMP dan SMA dari Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Boyolali diamankan aparat setelah kedapatan membawa batu dan senjata tajam.

Massa sempat melakukan perusakan dan menyerang petugas. Akibatnya, seorang anggota Polres Salatiga mengalami luka di kepala akibat lemparan batu.

Selain itu, pagar besi di pintu samping Mapolres roboh setelah didobrak massa.

Kapolres Salatiga AKBP Veronica menegaskan langkah tegas diambil demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, ia menilai para pelajar tersebut merupakan korban salah pemahaman dalam menyikapi aksi unjuk rasa.

“Bapak-ibu sekalian tentunya sudah memahami mengapa dimohon hadir di Polres Salatiga. Hal ini berkaitan dengan anak-anak kita yang ikut berunjuk rasa dan melakukan tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum,” jelas Veronica saat pertemuan dengan orangtua pelajar, Minggu (31/8/2025).

Menurut Veronica, para pelajar harus dikembalikan ke jalur yang benar.

"Kita menyadari bahwa mereka menjadi korban dari pemahaman yang keliru. Untuk itu mari bersama-sama kita benahi, kita ingatkan, agar mereka kembali ke jalan yang benar, menjadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa, negara, dan masyarakat,” katanya.

Ia berharap peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bersama.

“Mari kita jadikan momentum ini untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kesadaran hukum dan wawasan kebangsaan,” pungkasnya.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan "Puluhan Pelajar Anarkis Ditangkap di Salatiga, Kapolres: Mereka Keliru Pahami Demo" 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.