Peran Elite Pro Academy dalam Kiprah Timnas U17 Indonesia ke Piala Dunia

Timnas U17 Indonesia, Piala Dunia U17 2025, Persib, PSSI, Erick Thohir, Persib Bandung, Bojan Hodak, timnas u17 Indonesia, Piala Asia U17 2025, Peran Elite Pro Academy dalam Kiprah Timnas U17 Indonesia ke Piala Dunia

Mayoritas Timnas U17 Indonesia yang lolos ke Piala Dunia U17 2025 lewat capaian Piala Asia U17 adalah pemain jebolan Kompetisi Elite Pro Academy (EPA). 

Persija Jakarta (EPA) menyumbang pemain terbanyak dengan total tujuh pemain, disusul Bali United tiga pemain, Persib, Persik, Bhayangkara, dan Borneo FC masing-masing dua pemain. 

Merujuk kepada hal di atas Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai sitem pembinaan usia muda lewat kompetisi kelompok umur berjalan cukup baik. 

“Kalau kita lihat kembali ke (Timnas) U17, mayoritas ini pun semua dari Elite Pro Akademi dalam negeri. Hanya satu Matthew Baker itu dari Australia,” terang Erick Thohir. 

“Artinya apa? Sistem daripada pembinaan juga kita sudah mulai, mesti perhatikan dari sisi tidak ada Elite Pro Akademi tetapi dibawahnya EPA ini ada SSB,” sambungnya. 

Sementara itu pelatih kepala Persib Bandung Bojan Hodak—yang cukup berpengalaman mengarsiteki Timnas U19 Malaysia—mengamati bagaimana kompetisi usia muda dikelola di Indonesia. 

EPA adalah sebuah kompetisi berjenjang U16, U18, dan U20. Proyek ini dicermati Hodak harus memiliki rencana jangka panjang lima tahun dengan terus peningkatan kualitas.  

“Ini adalah awal yang baik, tapi kemudian anda harus punya rencana jangka lima tahun, dan anda harus terus tingkatkan kualitasnya,” kata Hodak. 

“Bahkan Elite Pro Academy ini harus punya struktur di bawahnya yang lebih luas, dengan lebih banyak pemain,” paparnya. 

Ya, di bawah usia 16 tahun menurut Hodak harus punya struktur yang sistematis dan lebih luas hingga menghasilkan lebih banyak pemain. 

“Saya selalu bilang ke semua orang, lihatlah Kroasia, jadi runner-up di Piala Dunia padahal hanya punya 4 juta penduduk. Kenapa? karena kami punya 1.300 klub, dan setiap klub wajib memiliki pembinaan usia muda,” tutur pelatih yang sukses membawa Persib juara musim lalu ini. 

“Anda tidak boleh membentuk dan menjalankan klub di level tertinggi jika tidak punya akademi untuk mengembangkan para pemain muda.”

“Itulah alasannya kenapa Kroasia punya pembinaan usia muda yang bagus, sehingga menghasilkan pemain-pemain bagus. Karena sistemnya ketat,” jelas Hodak.