Toyota Dampingi Finalis Inovasi Hijau TEY dari Ujung Timur Indonesia

Toyota Indonesia terus melakukan pendampingan terhadap finalis 25 proposal terbaik kompetisi lingkungan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dalam program Toyota Eco Youth (TEY) ke-13.
Setelah Balikpapan, Surabaya, Manado, Makassar, dan Mojokerto, kini giliran Kota Merauke, Papua Selatan, yang dikunjungi (genba), tepatnya di SMAN 3 Merauke yang menjadi salah satu sekolah finalis TEY ke-13.
Kegiatan pendampingan bertujuan untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan yang dilombakan agar semakin aplikatif, bermanfaat, dan melibatkan peran masyarakat luas dalam penerapannya.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi proposal-proposal lingkungan dari sekolah finalis TEY ke-13 yang dilandasi ide kreatif, bersifat inovatif, dan sejalan dengan upaya dekarbonisasi di era transisi energi saat ini.
Demikian pula dengan proposal Eco Project yang disusun dan diajukan SMAN 3 Merauke bertema Brown Block of Life, yang bertujuan merealisasikan ide inovatif sebagai solusi atas permasalahan lingkungan hidup di wilayahnya.
"Hal ini menegaskan bahwa upaya dekarbonisasi memerlukan sinergi dari semua pihak, tidak terkecuali para pelajar sebagai generasi muda yang merupakan pilar utama kontributor bagi masa depan yang lebih hijau," ujar Nandi saat mengunjungi SMAN 3 Merauke bersama manajemen Toyota Indonesia, Jumat (2/5/2025).
SMAN 3 Merauke mengajukan proposal bertema Brown Block of Life (BBL), berupa pemanfaatan limbah kotoran sapi dan ampas sagu sebagai media tanam dan kompos berbasis tenaga surya dengan konsep circular economy.
Tim juri TEY ke-13 menilai proposal tersebut sebagai gagasan kreatif dan inovatif, lantaran menciptakan terobosan pengolahan limbah kotoran sapi dan ampas sagu yang ramah lingkungan serta melibatkan masyarakat.
Gagasan dalam proposal juga mempertimbangkan potensi geografis, mengingat Papua Selatan merupakan salah satu wilayah penghasil sagu terbesar di Indonesia, serta memiliki banyak peternakan sapi milik masyarakat.
Karena jika tidak diolah dengan baik, maka dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti metana (CH4) yang memiliki potensi pemanasan global 25 kali lebih besar dibandingkan karbon dioksida (CO2).
Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menjelaskan,TEY bukan sekadar program untuk meningkatkan kepedulian generasi muda, khususnya pelajar SLTA, tetapi juga bertujuan melahirkan pionir dan pegiat lingkungan dari kalangan generasi muda yang mampu mewujudkan ide-ide inovatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan.
"Karena itu, kami berharap program TEY bisa menjadi sarana aktualisasi generasi muda dari kalangan pelajar SLTA untuk saling berkolaborasi dalam merealisasikan ide-ide dan gagasan guna mengatasi permasalahan lingkungan hidup, serta memanfaatkan peluang-peluang baru untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat," ucap Henry.