Sekda Kabupaten Klaten Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengelolaan Plaza Klaten

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah kembali menindak tegas praktik korupsi di daerah terkait kasus dugaan korupsi pengelolaan Plaza Klaten.
Kali ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Klaten, JP, resmi ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus pengelolaan aset daerah.
Kasus yang berkaitan dengan Plaza Klaten ini diketahui telah menimbulkan kerugian negara hingga Rp6,8 miliar.
Dilansir dari Antara, Kejati Jawa Tengah resmi menahan Sekda Kabupaten Klaten, JP, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan Plaza Klaten.
"Tersangka JP langsung ditahan usai menjalani pemeriksaan," kata Asisten Pidana Khusus Kejati Jawa Tengah Likas Alexander Sinuraya di Semarang, Rabu (27/8/2025).
Peran Tersangkan JP dan JS dalam Kasus Korupsi Plaza Klaten
Menurut dia, JP yang menjabat sebagai sekda sejak 2022 hingga sekarang merupakan pejabat yang menandatangani kerja sama penyewaan Plaza Klaten dengan tersangka JFS, Direktur PT Matahari Makmur Sejahtera.
"Pada 2023, JP bersama JFS menandatangani perjanjian sewa dengan klausul yang tidak untungkan Pemkab Klaten," tambahnya.
Selain JP, penyidik Kejati Jawa Tengah juga menetapkan Sekda Kabupaten Klaten periode 2016-2021 berinisial JS sebagai tersangka.
Ia menjelaskan JS berperan membahas dan menetapkan perjanjian sewa tanpa prosedur yang tidak menguntungkan Pemkab Klaten.
"Untuk tersangka JS tidak dilakukan penahanan dengan alasan kesehatan," katanya.
Kerugian Negara dan Adanya Dua Tersangka Lain
Ia menambahkan hasil audit BPK diketahui kerugian negara akibat tindak pidana yang terjadi pada kurun waktu 2019 hingga 2023 tersebut mencapai Rp6,8 miliar.
Selain JP dan JS, penyidik Kejati Jawa Tengah juga telah menetapkan dua tersangka lain, masing-masing mantan Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Klaten, DS, serta Direktur PT Matahari Makmur Sejahtera, JFS.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!