Menperin Minta Toyota, Suzuki, Daihatsu Jaga Harga dan Tidak Ada PHK

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta tiga produsen otomotif besar asal Jepang, yakni Toyota, Suzuki, dan Daihatsu, agar tidak menaikkan harga jual kendaraan dan menjaga tenaga kerja di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan saat bertemu dengan para petinggi pabrikan terkait dalam rangkaian World Expo 2025 di Osaka, Jepang, Kamis (10/7/2025).
“Saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan melindungi lapangan kerja di sektor otomotif,” kata Agus dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (13/7/2025).
Ilustrasi otomotif Thailand.
Menurut Agus, menjaga harga mobil tetap stabil penting untuk melindungi daya beli masyarakat.

Keberlangsungan tenaga kerja di sektor otomotif juga harus dijaga agar industri ini tetap menjadi penopang ekonomi nasional.
Permintaan ini disambut positif oleh manajemen Toyota, Suzuki, dan Daihatsu.
Ketiganya menyatakan memahami kekhawatiran pemerintah Indonesia dan berkomitmen menjaga stabilitas harga sekaligus mempertahankan tenaga kerja di tengah tekanan ekonomi global.
“Komitmen ini patut diapresiasi. Ini langkah nyata untuk mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia,” ujar Agus.
Pabrik Toyota yang ada di wilayah Durban, Afrika Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Agus juga menekankan pentingnya menjaga pasar otomotif domestik agar tetap menarik dan kompetitif.
Pemerintah, kata dia, terus mendorong kebijakan deregulasi dan insentif fiskal guna mendukung investasi di sektor ini.
Ia menambahkan, kolaborasi erat antara pemerintah dan para prinsipal otomotif menjadi sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan industri sekaligus kesejahteraan pekerja.
Pasalnya, industri otomotif memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional serta penyerapan tenaga kerja.
“Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai momentum ini hilang hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang dapat memicu efek domino,” ucap Agus.
Pabrik mobil Honda di Thailand
Kementerian Perindustrian mencatat, industri kendaraan bermotor di Indonesia memiliki skala besar, baik di segmen roda empat maupun roda dua dan tiga.
Untuk kendaraan roda empat, terdapat 32 pabrikan dengan kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun, menyerap sekitar 69.390 tenaga kerja, dan realisasi investasi sebesar Rp 143,91 triliun.
Sementara itu, segmen roda dua dan tiga ditopang 73 pabrikan dengan total kapasitas produksi 10,72 juta unit per tahun, tenaga kerja sekitar 30.310 orang, dan investasi mencapai Rp 30,4 triliun.
Pada periode Januari–Mei 2025, industri kendaraan roda empat mencatat produksi sebanyak 459.000 unit, dengan penjualan domestik 316.000 unit dan ekspor CBU 192.000 unit.
Adapun produksi kendaraan roda dua dan tiga tercatat 3,37 juta unit, penjualan 3,1 juta unit, dan ekspor CBU 268.000 unit.
Agus optimistis langkah antisipatif ini akan mendapat dukungan dari masyarakat dan pelaku industri sebagai bukti komitmen pemerintah menjaga keberlangsungan industri otomotif nasional di tengah dinamika ekonomi global.