Rektor UGM Kembali Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Sebut Punya Bukti Kuat

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali meluruskan isu mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Rektor UGM Ova Emilia memastikan bahwa Jokowi adalah lulusan resmi Fakultas Kehutanan UGM dan telah menerima ijazahnya pada tahun 1985.
"Kami punya data dan bukti bahwa Bapak Joko Widodo adalah resmi menjadi lulusan dari UGM dan juga sudah diberikan tanda kelulusannya kepada yang bersangkutan," ungkap Ova dalam video klarifikasi yang dibagikan Humas UGM kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).
Dalam podcast tersebut, Ova tampil bersama Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Wening Udasmoro serta Dekan Fakultas Kehutanan Sigit Sunarta, dipandu Juru Bicara UGM I Made Andi Arsana.
Ova menjelaskan, kampus memiliki dokumen lengkap dan prosedur jelas terkait penyimpanan data kelulusan.
"Ijazah diberikan setelah yang bersangkutan menyelesaikan proses pendidikan secara baik dan sesuai dengan persyaratannya. Ijazah diserahkan pada saat wisuda kepada yang bersangkutan," jelasnya.
Penyerahan Ijazah Jokowi Tahun 1985
Menanggapi keraguan yang terus muncul, Ova menegaskan waktu penyerahan ijazah tersebut.
"Jelas, kepada yang bersangkutan pada saat wisuda. Jadi tahun 1985 untuk kasusnya Bapak Joko Widodo," tegasnya.
Ova menambahkan, setelah ijazah diserahkan, tanggung jawab penyimpanan ada pada alumni.
"Oleh karena itu, Universitas Gadjah Mada tidak mau berkomentar terkait dengan ijazah, piece of paper yang sudah ada di yang bersangkutan," ujarnya.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat berfoto bersama teman-teman angkatan 80 Fakultas Kehutanan UGM yang hadir dalam reuni.
Tidak Bertanggung Jawab atas Dokumen yang Beredar
UGM menolak memberikan validasi terhadap ijazah yang beredar di publik.
"Kita tidak bertanggung jawab untuk itu," katanya.
Wening Udasmoro menambahkan, cara paling tepat memastikan status alumni adalah dengan menunjukkan ijazah itu sendiri.
"Cara paling tepat adalah orang tersebut menunjukkan ijazahnya kepada kita. Jadi, orang tersebut yang menunjukkan ijazah tersebut karena ijazahnya ada pada orang tersebut," ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa UGM terikat aturan kerahasiaan data dan hanya dapat membuka informasi kepada pihak yang berwenang.
"Kalau misalnya kita ingin tahu orang ini alumni atau bukan, kita terbentur pada peraturan. Kita tidak bisa menunjukkan data pribadi kepada orang yang tidak relevan dengan mereka yang memiliki ijazah tersebut," urainya.
Namun, jika terbukti ada pemalsuan yang mengatasnamakan UGM, kampus akan mengambil langkah tegas.
"Misalnya terbukti seseorang itu melakukan pemalsuan dan itu mengatasnamakan UGM, ya UGM akan bergerak baik dari sisi hukum, laporkan dan lain sebagainya," pungkasnya.
KPU Solo Serahkan Berkas Jokowi ke Polisi
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo menyerahkan seluruh dokumen pendaftaran Jokowi saat maju sebagai calon wali kota kepada penyidik Polda Metro Jaya.
Ketua KPU Solo, Yustinus Arya Artheswara, memastikan kelengkapan berkas tersebut.
"Kalau ijazah untuk dipersyaratkan (mendaftar sebagai calon wali kota Solo) itu sebenarnya SMA. Cuma berkas yang ada di kami itu dari ijazah SD, SMP, SMA, dan sarjana itu ada," terang Arya dikutip dari Tribun Solo.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!