Rektor UGM Bicara Terus Terang Soal Ijazah Jokowi, Singgung Tanggung Jawab Pribadi

Rektor UGM, ova emilia, ijazah jokowi, ijazah joko widodo ugm, ijazah joko widodo di ugm, Rektor UGM Bicara Terus Terang Soal Ijazah Jokowi, Singgung Tanggung Jawab Pribadi

Polemik seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), kembali mengemuka setelah Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, memberikan penjelasan dalam kanal YouTube resmi UGM akhir pekan lalu.

Dalam kesempatan itu, Ova menegaskan bahwa Jokowi memang tercatat sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985 dan telah menerima ijazahnya.

"Kami punya data dan bukti bahwa Bapak Joko Widodo resmi menjadi lulusan UGM dan juga sudah diberikan tanda kelulusannya kepada yang bersangkutan," ungkap Ova Emilia, dikutip Senin (25/8/2025).

Namun, terkait foto ijazah Jokowi yang beredar luas di media sosial, Ova menekankan bahwa pihak kampus tidak lagi bertanggung jawab.

Menurutnya, setelah diserahkan kepada mahasiswa, tanggung jawab menjaga dokumen itu berada di tangan pemiliknya.

"Artinya, yang menjaga ijazah itu adalah yang bersangkutan. Universitas tidak bisa berkomentar tentang dokumen yang sudah berada di tangan alumni," jelasnya.

Apakah UGM Menyimpan Bukti Kelulusan Jokowi?

Selain Ova, dalam video tersebut hadir Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Wening Udasmoro, Dekan Fakultas Kehutanan Sigit Sunarta, serta Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana.

Mereka menegaskan bahwa UGM memiliki data administrasi dan arsip akademik yang lengkap sebagai bukti kelulusan Jokowi.

Ova menjelaskan bahwa proses penerbitan ijazah di UGM dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan semua syarat akademik. Ijazah diberikan langsung pada momen wisuda.

"Ijazah diberikan setelah yang bersangkutan menyelesaikan proses pendidikan secara baik dan sesuai persyaratannya. Dokumen itu diserahkan langsung pada saat wisuda," ujarnya.

Bagaimana Sikap UGM Terkait Dugaan Pemalsuan?

Rektor UGM, ova emilia, ijazah jokowi, ijazah joko widodo ugm, ijazah joko widodo di ugm, Rektor UGM Bicara Terus Terang Soal Ijazah Jokowi, Singgung Tanggung Jawab Pribadi

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro dalam wawancara di channel YouTube resmi UGM, Jumat (22/5/2025).

Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro menegaskan, jika ada pihak yang terbukti melakukan pemalsuan ijazah dan mengatasnamakan UGM, maka pihak kampus akan mengambil langkah hukum.

"Misalnya terbukti seseorang melakukan pemalsuan dan itu mengatasnamakan UGM, ya UGM akan bergerak baik dari sisi hukum, melaporkan, dan lain sebagainya," tegasnya.

Ia menanggapi isu yang beredar di publik mengenai dugaan ijazah Jokowi dicetak di kawasan Pramuka, Jakarta Pusat.

Menurut Wening, hingga kini tidak pernah ada laporan resmi terkait pemalsuan ijazah UGM di lokasi tersebut.

"Apakah betul, ini dugaan saya, berarti memang tidak pernah ada yang melaporkan secara resmi bahwa ijazah UGM pernah dipalsukan di Jalan Pramuka?" tanya Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana.

"Tidak ada. Tidak ada laporan itu," jawab Wening tegas.

UGM menegaskan bahwa secara regulasi, mereka hanya dapat memberikan konfirmasi status alumni kepada pihak yang berwenang. Hal ini menyangkut perlindungan data pribadi mahasiswa.

"Kalau misalnya kita ingin tahu orang ini alumni atau bukan, kita terbentur pada peraturan. Kita tidak bisa menunjukkan data pribadi kepada orang yang tidak relevan," kata Wening.

Namun, apabila diminta oleh negara atau aparat penegak hukum, UGM akan memberikan keterangan resmi.

Meski demikian, UGM menekankan bahwa cara paling tepat untuk membuktikan keaslian ijazah adalah melalui pemiliknya.

"Jadi, orang tersebut yang menunjukkan ijazah karena dokumen itu ada pada orang tersebut," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Rektor UGM Ova Emilia Beri Penjelasan soal Ijazah Jokowi yang Beredar di Medsos".

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!