Waspada Rip Current Saat Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta
Wisatawan yang libur Lebaran ke pantai selatan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau waspada akan rip current (arus balik) yang berpotensi berbahaya.
"Itu (rip current) sering menimbulkan terjadinya korban. Nah, itu harus diketahui tanda-tandanya adalah yang pertama apabila ombaknya tenang itu yang berbahaya," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, dikutip dari Antara, Jumat (28/3/2025).
Rip current bisa seret wisatawan ke tengah laut
Noviar menambahkan, seringkali wisatawan tidak menyadari adanya rip current. Sebab, fenomena tersebut muncul di area laut yang terlihat tenang.
Padahal arus bawah laut itulah yang bisa cepat menyeret wisatawan ke tengah laut.
Ilustrasi gambaran rip current. Panah merah merupakan rip current menjauhi pantai. Panah hijau menunjukkan ombak mendekati pantai.
"Sehingga diminta kepada para wisatawan, baik itu yang tujuannya mudik ataupun yang sengaja dari luar daerah ke sini, ketika berenang di pantai selatan harap memakai life jacket atau pelampung supaya tidak terseret dengan arus rip current tersebut," pesan Noviar.
328 personel disiagakan di tempat wisata
BPBD DIY lewat Satlinmas Rescue Istimewa akan menyiagakan 328 personel di tempat wisata, utamanya di wilayah pantai selatan DIY.
Personel tersebut bertugas 24 jam dari Kamis (27/3/2025) sampai Senin (7/4/2025).
"Satlinmas Rescue Istimewa ini dikhususkan untuk pengamanan obyek wisata, terutama di wilayah pantai. Mulai dari Pantai Sadeng sampai Pantai Congot, serta Waduk Sermo dan kawasan Kaliurang, semua kami tempatkan personel," tutur Noviar.
Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Pantai Baron, Marjono menyampaikan, pihaknya telah bersiaga sejak Sabtu (22/3/2025).
Sebanyak 64 personel disiagakan di sembilan titik pantai yang rawan di Wilayah Operasi II Pantai Baron, Gunungkidul, DIY.
"Kami pasang rambu-rambu tambahan dan mempertegas area rawan palung laut. Kami juga aktif berpatroli dan mengingatkan wisatawan secara langsung maupun melalui pengeras suara," kata Marjono.
