Top 6+ Tips Makan Daging Kurban agar Tidak Asam Urat Menurut Dokter

asam urat, Asam urat, daging kurban, Idul Adha, Tips makan daging kurban, idul adha, idul adha 2025, tips makan daging kurban, cara makan daging agar tidak asam urat, tips makan daging yang aman, cara makan daging yang benar, 6 Tips Makan Daging Kurban agar Tidak Asam Urat Menurut Dokter, 1. Batasi jumlah asupan daging, 2. Pilih bagian daging yang rendah lemak, 3. Bersihkan lemak, 4. Tambahkan sayuran, 5. Batasi minyak, 6. Hindari santan

“Peningkatan kadar asam urat dalam darah disebabkan oleh terlalu banyak konsumsi makanan yang tinggi purin, seperti daging merah,” ucap Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/6/2025).

Purin, jelas dr. Santi, merupakan zat yang secara alami ada dalam tubuh dan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Purin dimetabolisme di hati dan menghasilkan asam urat sebagai sisa metabolisme.

“Purin dapat berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi dan dari sel-sel tubuh,” katanya.

Asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan gout, peradangan pada sendi akibat penumpukan kristal asam urat.

Oleh karena itu, berhati-hatilah saat mengonsumsi daging kurban saat Idul Adha. 

Berikut beberapa tips mengonsumsi daging kurban Idul Adha agar tidak asam urat.

Tips makan daging kurban Idul Adha agar tidak asam urat

1. Batasi jumlah asupan daging

asam urat, Asam urat, daging kurban, Idul Adha, Tips makan daging kurban, idul adha, idul adha 2025, tips makan daging kurban, cara makan daging agar tidak asam urat, tips makan daging yang aman, cara makan daging yang benar, 6 Tips Makan Daging Kurban agar Tidak Asam Urat Menurut Dokter, 1. Batasi jumlah asupan daging, 2. Pilih bagian daging yang rendah lemak, 3. Bersihkan lemak, 4. Tambahkan sayuran, 5. Batasi minyak, 6. Hindari santan

Sate Buntel, makanan khas kota Solo. Mengonsumsi daging kurban sebaiknya dilakukan dalam porsi yang wajar.

Mengonsumsi daging kurban sebaiknya dilakukan dalam porsi yang wajar.

Dr. Santi menuturkan, jumlah yang direkomendasikan adalah maksimal tiga kali dalam seminggu.

Terlalu banyak makan daging merah dalam satu waktu bisa meningkatkan kadar purin dalam tubuh.

“Dalam seminggu, maksimal asupan daging sapi atau kambing adalah tiga kali,” jelasnya.

2. Pilih bagian daging yang rendah lemak

asam urat, Asam urat, daging kurban, Idul Adha, Tips makan daging kurban, idul adha, idul adha 2025, tips makan daging kurban, cara makan daging agar tidak asam urat, tips makan daging yang aman, cara makan daging yang benar, 6 Tips Makan Daging Kurban agar Tidak Asam Urat Menurut Dokter, 1. Batasi jumlah asupan daging, 2. Pilih bagian daging yang rendah lemak, 3. Bersihkan lemak, 4. Tambahkan sayuran, 5. Batasi minyak, 6. Hindari santan

Bagian daging kurban yang mengandung banyak lemak jenuh dapat memicu peradangan dalam tubuh.

Bagian daging yang mengandung banyak lemak jenuh dapat memicu peradangan dalam tubuh.

Sebaiknya pilih bagian daging dehgan kandungan lemak yang rendah, seperti paha dan sirloin.

“Pilih daging dengan kandungan lemak sesedikit mungkin misalnya daging paha belakang, paha depan, sirloin, atau pinggang,” kata dr. Santi.

3. Bersihkan lemak

Lemak pada daging juga perlu dibersihkan sebelum dimasak.

Selain membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi kadar lemak jenuh dapat berisiko memperburuk kondisi asam urat.

“Bersihkan lemak yang ada sebelum memasak,” ujarnya.

4. Tambahkan sayuran

asam urat, Asam urat, daging kurban, Idul Adha, Tips makan daging kurban, idul adha, idul adha 2025, tips makan daging kurban, cara makan daging agar tidak asam urat, tips makan daging yang aman, cara makan daging yang benar, 6 Tips Makan Daging Kurban agar Tidak Asam Urat Menurut Dokter, 1. Batasi jumlah asupan daging, 2. Pilih bagian daging yang rendah lemak, 3. Bersihkan lemak, 4. Tambahkan sayuran, 5. Batasi minyak, 6. Hindari santan

Salah satu tips makan daging kurban agar tidak asam urat adalah dengan menambahkan sayur, termasuk tomat.

Saat ingin menyantap makanan di perayaan Idul Adha, tidak ada salahnya untuk menambahkan sayur-sayuran.

Sayuran mengandung serat tinggi yang membantu proses pencernaan dan mempercepat pengeluaran asam urat dari tubuh.

“Tambahkan sayuran, seperti daun kemangi, paprika, daun bawang, cabai, tomat, dan lain-lain,” ujar dr. Santi.

5. Batasi minyak

asam urat, Asam urat, daging kurban, Idul Adha, Tips makan daging kurban, idul adha, idul adha 2025, tips makan daging kurban, cara makan daging agar tidak asam urat, tips makan daging yang aman, cara makan daging yang benar, 6 Tips Makan Daging Kurban agar Tidak Asam Urat Menurut Dokter, 1. Batasi jumlah asupan daging, 2. Pilih bagian daging yang rendah lemak, 3. Bersihkan lemak, 4. Tambahkan sayuran, 5. Batasi minyak, 6. Hindari santan

Gunakanlah teknik memasak yang lebih sehat, misalnya merebus, supaya bisa makan daging kurban tanpa asam urat.

Dr. Santi juga menyarankan untuk menghindari atau membatasi penggunaan minyak pada masakan.

Sebagai gantinya, gunakan teknik memasak yang lebih sehat, seperti memanggang, merebus, atau menumis.

“Hindari atau batasi penggunaan minyak, misalnya untuk menumis bumbu. Pilih cara memasak dengan merebus, seperti sop, soto bening, atau semur,” jelasnya.

6. Hindari santan

asam urat, Asam urat, daging kurban, Idul Adha, Tips makan daging kurban, idul adha, idul adha 2025, tips makan daging kurban, cara makan daging agar tidak asam urat, tips makan daging yang aman, cara makan daging yang benar, 6 Tips Makan Daging Kurban agar Tidak Asam Urat Menurut Dokter, 1. Batasi jumlah asupan daging, 2. Pilih bagian daging yang rendah lemak, 3. Bersihkan lemak, 4. Tambahkan sayuran, 5. Batasi minyak, 6. Hindari santan

Kurangilah santan supaya bisa makan daging kurban tanpa asam urat.

Sebaiknya kurangi penggunaan santan dalam masakan. Namun, jika tidak memungkinkan, ia menyarankan untuk menambahkan kemiri daripada santan.

Tidak hanya itu, sebaiknya jangan memanaskan santan terlalu lama dan berulang kali.

“Bila tidak memungkinkan, kurangi jumlah santan dan tambahkan kemiri dalam masakan. Hindari memanaskan santan terlalu lama dan berulang kali,” jelas dr. Santi.