Piala Presiden 2025, Antara Hiburan dan Realita Kompetisi

Piala Presiden 2025, Gita Suwondo, Persib, Marselino Ferdinan, Piala Presiden 2025, Antara Hiburan dan Realita Kompetisi

Keberhasilan Port FC menjuarai Piala Presiden 2025 dengan mengalahkan Oxford United 2-1 di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Minggu (13/7/2025) malam menjadi penutup manis dari turnamen pramusim yang cukup menyita perhatian.

Namun di balik atmosfer tersebut, pengamat sepak bola nasional Gita Suwondo mengatakan bahwa format turnamen tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur kontribusi terhadap persiapan klub peserta yang akan berlaga di Super League 2025 mendatang.

“Karena tidak semua tim diundang. Saat pramusim, tim itu kan dipersiapkan untuk musim baru, dan kalau klub-klub di Indonesia itu jelas bahwa selalu ada perubahan tim. Kalau pun diundang, klub akan repot,” tutur pria yang biasa disapa Bung GAZ itu kepada Kompas.com.

"Seperti Persib, tim baru pasti harus membangun chemistry dan tidak bisa dinilai dengan dua laga saja."

Ia mencontohkan langkah Persebaya yang memilih langkah cerdas dengan melakukan uji coba di luar negeri saat tidak mengikuti turnamen pramusim 2025.

Menurutnya, pilihan seperti itu justru bisa lebih efektif membangun tim tanpa tekanan kompetisi yang belum waktunya.

“Mungkin kalau Piala Presiden sebelumnya, di mana semua tim terlibat, bahkan ada tim promosi dari Liga 2 pun dilibatkan, saat itu mungkin akan bisa membangun chemistry karena pertandingannya bisa panjang,” imbuhnya.

 "Setiap tim bisa bermain sampai lima pertandingan, tidak cuma tiga atau dua seperti ini, yang tidak bisa membangun chemistry."

Selain itu ia juga melihat minimnya ruang bagi pemain muda untuk unjuk gigi. Padahal, di banyak turnamen pramusim idealnya jadi panggung baginya.

“Tapi kan semua tim tidak berani memasang pemain muda, apalagi kalau konteksnya juara dengan nilai yang besar ingin juara," kata Gita Suwondo.

"Kecuali pemain muda hebatnya seperti yang dimiliki Oxford United yang pemain mudanya menjadi pemain muda terbaik. Jarang muncul pemain muda yang demikian menonjol di Piala Presiden pramusim seperti ini di edisi-edisi sebelumnya,” sambungnya.

Piala Presiden 2025, Gita Suwondo, Persib, Marselino Ferdinan, Piala Presiden 2025, Antara Hiburan dan Realita Kompetisi

Bintang Timnas Indonesia Ole Romeny saat membela klubnya Oxford United, memulai laga menghadapi Arema FC pada laga lanjutan Piala Presiden 2025, Kamis (10/7/2025) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Seperti diketahui Piala Presiden 2025 kali ini memang hanya diikuti enam klub, dengan menghadirkan dua klub dari luar negeri, yakni Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand.

Namun ia menilai, kehadiran dua klub luar ini tidak serta-merta memberi dampak besar pada program peningkatan prestasi sepak bola Indonesia.

“Kalau meningkatkan animo penonton klub luar iya mungkin, tapi nanggung. Klub Oxford juga tidak banyak penggemarnya di sini, cuma hanya penggemarnya Ole dan Marselino," ujar mantan jurnalis olahraga senior itu.

"Jadi mereka datang nonton hanya untuk mereka berdua saja. Tidak terlalu yakin mereka datang untuk Oxford. Pada pembukaan kapasitasnya oke, tapi kan karena harga tiketnya Rp50.000,” imbuhnya.

Untuk itu strategi menghadirkan klub luar dalam pramusim Indonesia yang menurutnya belum sepenuhnya berdampak pada perkembangan sepak bola Indoneisa.

“Enggak terlalu sih aku bilang, kalau yang didatengin nanggung kayak Oxford dan Port. Perkembangan sepak bola bagus juga kan harus datang dari grassroots dan liga," kata Gita Suwondo.

"Contohnya Singapura, lihat aja tiap tahun datengin tim besar, sepak bolanya mati suri. Buat hiburan penonton, pariwisata, dan keuntungan penyelenggara iya banget kalau datengin tim besar yang banyak komunitas fans-nya,” pungkasnya.