Anak Cemas Terpapar Berita Situasi Negara, Ini Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

Media sosial membuat anak-anak mudah terpapar informasi terkait demonstrasi dan situasi negara yang penuh masalah. Mereka bisa merasa cemas dan ketakutan.
Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh orangtua agar anak tidak cemas dan ketakutan imbas terpapar informasi tersebut?
Berikut penuturan dari psikolog klinis anak dan remaja dari Layanan Psikologi JEDA di Bandar Lampung, Nanda Erfani Saputri, M.Psi..
Anak terpapar informasi demonstrasi dan kondisi negara
Cara mengatasi anak cemas dan ketakutan
Informasi terkait demonstrasi dan situasi negara membuat anak cemas dan takut? Ini cara orangtua mengatasinya menurut psikolog.
Nanda menerangkan, perasaan takut pada anak hadir karena kurangnya rasa aman. Ketika menghadapi anak, orangtua harus pastikan dulu sejauh apa pemahaman anak tentang apa yang dia lihat.
“Kalau misalnya anak takut dengan kondisi yang ada di luar, orangtua perlu meyakinkan bahwa mereka tidak apa-apa karena berada di rumah yang aman,” ujar Nanda, Senin (1/9/2025).
Perasaan takut anak perlu divalidasi, alih-alih menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak masuk akal atau mengerdilkannya dengan kata-kata seperti, “Ah, kamu tahu apa sih. Sok merasa takut, padahal ngerti juga enggak soal demo”.
Menurut Nanda, perasaan takut tersebut sangat wajar, mengingat kemampuan penalaran anak masih belum sematang orang dewasa.
Penalaran dan kemampuan berpikir buah hati masih terbatas. Anak hanya paham bahwa ia takut karena pemberitaan dan persebaran informasi di media sosial atau televisi.
Namun, anak tidak paham bahwa peristiwa tersebut terjadi di lokasi yang cukup jauh, dan ada kemungkinan peristiwa tersebut tidak akan sampai ke lingkungannya, terutama di rumahnya persis.
“Wajar banget bahwa situasi yang dia lihat itu menakutkan banget buat dia. Orangtua perlu memberikan rasa aman, misalnya dengan diungkapkan secara verbal dan mungkin bisa dibantu dengan pelukan,” tutur Nanda.
Bisa pula orangtua mengajak anak berdoa bersama, atau secara verbal mengatakan secara berulang bahwa anak aman saat berada di rumah bersama mereka.
Makin cemas karena belajar dari rumah
Informasi terkait demonstrasi dan situasi negara membuat anak cemas dan takut? Ini cara orangtua mengatasinya menurut psikolog.
Saat ini, beberapa sekolah menerapkan pendidikan jarak jauh (PJJ) alias belajar dari rumah sehubungan dengan adanya aksi unjuk rasa dan pengalihan arus lalu lintas.
Tidak dapat dipungkiri bahwa anak bisa semakin cemas dan ketakutan karena merasa seperti terisolasi. Semua kegiatannya, termasuk sekolah, harus dilakukan dari rumah. Ia pun tidak bisa bertemu dengan teman-temannya.
Ayah dan ibu perlu menjelaskan bahwa situasi tersebut tidak akan berlangsung selamanya, sehingga anak tidak perlu khawatir.
“Bisa jelaskan nanti situasinya akan jadi lebih baik lagi, anak bisa sekolah lagi, dan ketemu teman-temannya lagi. Dan validasi perasaannya, ketakutannya valid,” ucap Nanda.
Dengan demikian, wajar bila anak yang terpapar informasi terkait situasi negara saat ini merasa takut dan cemas.
Tugas orangtua adalah memberikan rasa aman melalui komunikasi yang menenangkan, validasi emosi, serta dukungan fisik seperti pelukan.
Dengan pendekatan ini, anak akan merasa lebih terlindungi dan optimistis menghadapi situasi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.