Angka Kemiskinan di Indonesia Capai 23,85 Juta Orang, Prabowo Langsung Keluarkan Jurus

Angka Kemiskinan di Indonesia Capai 23,85 Juta Orang, Prabowo Langsung Keluarkan Jurus

ISTANA Negara angkat suara terrkait dengan masih tingginya angka kemiskinan di Indonesia yang mencapai 23,85 juta orang. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah tengah menekan angka kemiskinan hingga sekecil mungkin. "Pemerintah masih mau terus kerja keras supaya tercapai target sekecil-kecilnya untuk saudara-saudara kita itu yang tertinggal di garis kemiskinan ekstrem," ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jumat (25/7). Prasetyo menambahkan upaya menanggulangi kemiskinan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Peran dunia usaha dan masyarakat umum juga sangat dibutuhkan. "Teman-teman di dunia usaha juga berperan penting, masyarakat pun berperan penting, edukasi juga penting," tegasnya. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan jurus terpadu untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia. Prasetyo Hadi mengungkapkan ada empat program strategis yang saling terhubung dan diharapkan berdampak langsung pada pengurangan kemiskinan, termasuk menciptakan lapangan kerja.

Program pertama yang disiapkan pemerintah yakni penyusunan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini akan menjadi acuan untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran. Langkah kedua yakni program Makan Bergizi Gratis yang menyasar anak-anak, tapi juga diproyeksikan mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Prasetyo menjelaskan masyarakat miskin ataupun yang kehilangan pekerjaan bisa turut terlibat dalam rantai pasok program ini sehingga mereka berkesempatan meningkatkan kualitas hidup melalui pekerjaan. "Ini memang yang kami dorong masuk ke sana," jelas politikus Gerindra ini.

Program ketiga yakni Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Pemerintah berharap koperasi ini mampu menggerakkan ekonomi dari tingkat desa sekaligus membuka peluang usaha baru. "Dengan adanya koperasi, kita berharap ekonomi bergerak di desa masing-masing. Kami harapkan itu muncul," jelasnya.

Terakhir, Prabowo juga mempercepat program penghiliran yang diyakini akan menciptakan banyak lapangan kerja dari penambahan nilai komoditas mentah di dalam negeri. "Ini harapannya akan membuka lapangan-lapangan pekerjaan baru," tutup Prasetyo.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin mencapai 23,85 juta orang atau setara 8,47 persen dari total populasi. Jumlah penduduk miskin ekstrem bahkan turun menjadi hanya 2,38 juta orang atau 0,85 persen.(knu)