Sejarah Kuil Murugan Jakarta, Kuil Hindu Terbesar di Indonesia

Kuil Murugan Jakarta yang terletak di Kalideres, Jakarta Barat, belakangan menyita perhatian publik karena kemegahannya yang menyerupai kuil-kuil di India dan Malaysia. 

Tidak hanya menjadi pusat peribadatan umat Hindu, kuil ini juga digadang-gadang sebagai kuil Hindu terbesar di Indonesia dan disiapkan sebagai destinasi wisata religi seperti Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Dalam wawancara eksklusif Kompas.com bersama Ketua Dewan Pembina Yayasan Shree Sanathana Dharma Aalayam (Jakarta Murugan Temple), Kobalen pada Selasa (22/7/2025), ia mengatakan bahwa pembangunan Kuil Murugan Jakarta mulanya berangkat dari keresahan karena tidak adanya kuil untuk tempat beribadah di Jakarta.

"Jadi asal usulnya ada sebuah panggilan bahwa umat Hindu perantau Sumatera di Jakarta yang sudah 70 sampai 75 tahun, namun kami tidak punya rumah ibadah," kata Kobalen kepada Kompas.com, Selasa (22/7/2025).

Bahkan, sambung Kobalen, mereka juga tidak punya tempat untuk menggelar kegiatan keagamaan ataupun kebudayaan seperti pesta pernikahan dan perayaan hari besar lainnya.

Setelah berbagai upaya, rencana pembangunan kuil untuk ibadah pun mulai disusun, dengan melibatkan berbagai pihak. Di antaranya yaitu organisasi Gemasadana (Gerakan Masyarakat Sanatana Dharma Nusantara) dan pemerintah DKI Jakarta.

Pembangunan terhalang pandemi 

Kobalen menceritakan, peletakan batu pertama untuk pembangunan Kuil Murugan Jakarta dilakukan pada 14 Februari 2020.

Namun sayangnya pembangunan terkendala karena pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Jakarta.

"Yang bisa kami lakukan hanya melakukan pembangunan kecil mengukur, membersihkan, mengumpulkan batu, pasir tanah, dan sebagainya," kata Kobalen.

Dibangun langsung oleh tenaga ahli seni India

Hingga pertengahan 2022 dan pandemi Covid-19 mulai landai, pembangunan pun mulai dilanjutkan.

Kata Kobalen, pembangunan Kuil Murugan Jakarta melibatkan arsitek dan tenaga ahli seni ukir yang didatangkan langsung dari India. Bahkan, mereka bekerja dengan sukarela.

potret kuil Candi Murugan Jakarta di Kalideres, Jakarta Barat.

"Yang paling unik adalah bahwa bangunan ini 100 persen dari sumbangan kawan-kawan, enam agama dari dalam dan luar negeri. Kebanyakan kami menerima sumbangan itu berupa material bahan," terangnya.

Proses pembangunan kuil ini rampung pada awal 2025 dan diresmikan langsung oleh petinggi negara dari dalam dan luar negeri pada 2 Februari 2025.

"Yang membuat kami bahagia di situ adalah Perdana Menteri India memberikan sambutan selama 10 menit. Itu yang menggegerkan dunia," katanya sembari tersenyum lebar.

Kobalen menceritakan, prosesi peresmian Kuil Murugan Jakarta pada saat itu dihadiri 101 pendeta dari India. 

Uniknya, prosesi penyucian menara setinggi 57 meter itu dilakukan menggunakan helikopter untuk mengangkut 3 ton bunga yang nantinya ditaburkan di atas menara.

Kata Kobalen, bentuk Kuil Murugan Jakarta memang dirancang unik agar terlihat berbeda dari kuil yang ada di India ataupun yang ada di Malaysia.

"Apa yang tidak ada di sana (India dan Malaysia), ada di sini. Itu yang menjadikan kami bertekad menjadikan ini (Kuil Murugan Jakarta) menjadi destinasi wisata seperti Istiqlal, Katedral," katanya.

Makna Murugan dan filosofi kuil

Sembari menunjukkan beberapa bukti foto dokumentasi pembangunan kuil, Kobalen menceritakan bahwa di balik uniknya arsitektur kuil, terdapat filosofi dan makna yang mendalam.

Potret kuil Candi Murugan Jakarta di Kalideres, Jakarta Barat.

Kata Kobalen, Dewa Murugan adalah putra Dewa Siwa dan Dewi Parwati, dikenal sebagai dewa perang, pelindung kebaikan, dan kebijaksanaan. 

Ia lahir sebagai enam bayi yang disebut Sarawana Bawa, lalu disatukan menjadi satu sosok berkepala enam.

"Di India, ini popular dengan enam tempat, yaitu Arupadaiveedu. Aru artinya enam, Padai artinya pasukan, dan Veedu artinya tempat," katanya.

Arupadiveedu ini berlokasi di India bagian selatan, yang mana merepresentasikan Murugan.

Keenam representasi tempat suci tersebut dihadirkan dalam Kuil Murugan Jakarta berupa bentuk patung setinggi tiga meter yang hanya bisa dilihat umat Hindu karena berada di area paling sakral.

Jakarta Murugan Temple berdiri di lahan sekitar 4.000 meter yang terletak di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.

Lebih lanjut, dipaparkan bahwa arsitektur kuil ini memang dirancang menyerupai kuil India Selatan.

Namun, ada keunikan yaitu menara utama dibangun dari lantai dua. Sehingga, menciptakan terowongan kosong di bawahnya yang belum pernah ada di kuil mana pun di dunia. 

Saat ini, kata Kobalen, pihaknya tengah merancang pembuatan 108 patung tarian Dewa Siwa dan Dewi Parwati, serta 16 patung resi suci yang nantinya akan berdiri di atas teratai, menghadap ke bawah.

Setiap detail ornamen kuil dibuat seperti kamalam (hiasan bunga teratai di langit-langit) dibuat dengan tangan, tanpa mesin. Bahkan pencampuran semen pun dilakukan manual agar komposisinya tepat.