Dari 245 Karya, Presiden Prabowo Pilih Desain Bram Patria Jadi Logo Resmi HUT ke-80 RI

Presiden Prabowo Subianto, Bram Patria Yoshugi, Desainer Grafis, Logo HUT ke-80 RI, desainer grafis, presiden prabowo subianto, logo HUT ke-80 RI, Dari 245 Karya, Presiden Prabowo Pilih Desain Bram Patria Jadi Logo Resmi HUT ke-80 RI

Logo Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Rabu (23/7/2025), merupakan hasil karya Bram Patria Yoshugi.

Bram adalah seorang Art Director di studio kreatif Thinking*Room yang berdomisili di Bandung.

Ia merupakan lulusan jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2016 dan anggota Asosiasi Desainer Grafis Indonesia.

Dalam proses seleksi logo, desain karya Bram terpilih dari 245 desain yang masuk melalui sayembara yang diadakan oleh Kementerian Sekretariat Negara, bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif dan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia.

Dari ratusan desain itu, lima besar disaring dan diserahkan kepada Presiden untuk dipilih langsung.

"Aku suka yang ini, aku suka yang ini," kata Presiden Prabowo, seperti ditirukan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Apa Makna Filosofis dari Logo HUT ke-80 RI?

Presiden Prabowo Subianto, Bram Patria Yoshugi, Desainer Grafis, Logo HUT ke-80 RI, desainer grafis, presiden prabowo subianto, logo HUT ke-80 RI, Dari 245 Karya, Presiden Prabowo Pilih Desain Bram Patria Jadi Logo Resmi HUT ke-80 RI

Bram Patria Yoshugi, Art Director di Thinking*Room yang berdomisili di Bandung sebagai pemenang sayembara desain logo HUT ke-80 RI menjelaskan makna dibalik logo yang dibuatnya usai peluncuran di Istana Negara, Rabu (23/7/2025).

Logo HUT ke-80 RI tahun ini tampil berbeda dari logo tahun-tahun sebelumnya. Desainnya terkesan minimalis, tidak banyak ornamen, dan hanya terdiri dari dua angka "8" dan "0" yang saling terhubung.

Menurut Bram, pendekatan ini dipilih karena ingin menampilkan sesuatu yang "fresh" memasuki era baru kemerdekaan.

"Kita coba jadikan sebuah identitas yang sederhana, tapi tetap sarat makna untuk tiga hal utama dari tema HUT kali ini: Bersatu, Berdaulat, dan Indonesia Maju," ujar Bram.

Bentuk angka 8 dan 0 melambangkan konektivitas yang tak terputus, menyerupai simbol infinity (∞), yang mencerminkan semangat persatuan yang abadi.

Garis dalam logo juga disebut Bram sebagai representasi dari kesejahteraan rakyat, yang menjadi inti dari tema tahun ini.

Bagaimana Proses Pembuatan Logo Dilakukan?

Menurut Bram, proses pembuatan logo memakan waktu sekitar satu bulan, mulai dari tahap briefing, sketsa ide, hingga penyusunan panduan brand secara menyeluruh.

Selama tiga minggu terakhir, ia intens berdiskusi dengan pihak asosiasi desainer untuk menyempurnakan konsep.

"Kita selalu kayak kontak juga. Mungkin mencari jalan yang terbaik," tambahnya.

Menteri Prasetyo Hadi menambahkan, ada berbagai alternatif desain yang diajukan sebelum akhirnya Presiden memilih satu desain favorit yang kemudian diumumkan secara resmi.

Apa Tema HUT ke-80 RI Tahun 2025?

Tema besar peringatan HUT ke-80 RI tahun ini adalah "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju."

Presiden Prabowo menyatakan bahwa tema ini bukan sekadar slogan, tetapi harus menjadi pijakan seluruh masyarakat dalam membangun negara.

"Kita ingin selalu menjadi negara yang bersatu. Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Ini adalah dorongan kita, hasrat kita, keinginan nenek moyang kita," ujar Presiden.

Presiden juga menjelaskan bahwa bentuk logo yang terhubung tanpa ujung menggambarkan upaya tanpa henti dalam menjaga kedaulatan dan mencapai kesejahteraan rakyat.

Pemerintah melalui Sekretariat Negara telah menyediakan tautan resmi bagi masyarakat yang ingin mengunduh logo tersebut di https://hut80ri.setneg.go.id.

Dalam situs ini, tersedia berbagai format dan ukuran logo, panduan penggunaan, palet warna, serta template yang bisa diaplikasikan untuk berbagai keperluan seperti amplop, seragam, hingga alat perkantoran.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".