Tengah Hadapi Tekanan Politik di Malaysia, PM Anwar Ibrahim Bertemu Presiden Prabowo Hari Ini

Presiden Prabowo Subianto kembali bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (28/7) sore nanti.
Agenda bertajuk Konsultasi Tahunan ini merupakan mekanisme bilateral tingkat tertinggi antara Malaysia dan Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama strategis dan komprehensif.
Konsultasi diselenggarakan secara bergantian oleh kedua negara sejak tahun 2006, mencerminkan komitmen politik yang kuat untuk meningkatkan kolaborasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi, pertahanan dan keamanan, konektivitas, ketahanan pangan, dan pendidikan.
Para pemimpin kedua negara juga bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan global yang menjadi kepentingan bersama.
Nantinya, kedua negara akan mengeluarkan pernyataan bersama usai pertemuan. Presiden Prabowo dan PM Anwar juga akan menyaksikan pertukaran Nota Kesepahaman (MoU) di bidang perbatasan darat, kerja sama kesehatan, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Selama kunjungan tersebut, PM Anwar juga dijadwalkan mengunjungi Sekretariat ASEAN di Jakarta, atas undangan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Dengan adanya agenda ini, Prabowo Subianto batal melantik Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII di Kampus IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Senin (28/7).
Anwar Ibrahim sendiri tengah menghadapi tekanan politik di negaranya. Yang terbaru, puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalanan ibu kota Kuala Lumpur kemarin menuntutnya mundur.
Demo oleh partai-partai oposisi menandai protes besar pertama di Malaysia sejak Anwar naik ke tampuk kekuasaan setelah pemilihan umum tahun 2022.
Para pengunjuk rasa berkumpul di berbagai titik di sekitar pusat kota sebelum menuju Lapangan Merdeka. Massa membawa spanduk bertuliskan "turun Anwar" "turun Anwar" dalam bahasa Melayu.
Selain itu, massa demonstran juga mengkritik kinerja Anwar Ibrahim yang belum mendapatkan investasi setelah kunjungan ke beberapa negara. Massa demo menilai biaya hidup di Malaysia masih tinggi.
Polisi dan pejabat kota memperkirakan antara 18 Ribu dan 50 ribu pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi tersebut. (Knu)