Dedi Mulyadi Dituding Tak Punya Nyali, Demo Sopir Bus Dijawab Lewat TikTok

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, larangan study tour, Larangan Study Tour, Demo, demo, gubernur jawa barat, bus pariwisata, Dedi Mulyadi Dituding Tak Punya Nyali, Demo Sopir Bus Dijawab Lewat TikTok, Dampak Larangan Study Tour, Protes terhadap Keputusan Sepihak, Dedi Mulyadi Jawab Demo Lewat TikTok, Komitmen Lindungi Orangtua Siswa

 Aksi protes para sopir dan pelaku wisata menuntut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk mencabut larangan study tour yang dinilai memukul industri pariwisata.

Koordinator Perkumpulan Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB), Herdi Sudardja, menyatakan pihaknya siap kembali mendatangi Gedung Sate dengan jumlah massa yang lebih besar apabila tuntutan mereka tak digubris.

“Kita juga akan upayakan cara-cara lain secara bersamaan, di antaranya diplomasi melalui jalur legislatif, apakah itu dengan DPRD Jabar ataupun dengan DPR RI,” ujar Herdi kepada Tribun Jabar, Rabu (23/7/2025).

Dampak Larangan Study Tour

Menurut Herdi, larangan study tour berdampak besar bagi pelaku usaha wisata yang selama ini bergantung pada kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa sejak dulu tidak pernah ada larangan resmi terkait study tour.

“Sejak dulu program study tour tidak pernah dilarang, kepala daerah juga tidak pernah menerbitkan aturan untuk melarang kegiatan itu,” katanya.

Herdi juga mempertanyakan alasan pemerintah soal beban biaya untuk orangtua siswa. Ia menilai ada banyak solusi lain yang bisa ditempuh tanpa harus melarang kegiatan tersebut.

“Bisa dengan subsidi silang, dana sekolah, atau dengan cara mereka menabung,” tambahnya.

Protes terhadap Keputusan Sepihak

Herdi mengkritisi keputusan gubernur yang menurutnya tidak melibatkan dialog dengan para pelaku usaha sebelum aturan dikeluarkan.

“Tiba-tiba peraturan ini diterbitkan, diberlakukan tanpa melihat dampak ekonomi maupun dampak terhadap sektor lainnya,” ujarnya.

Ia bahkan menyebut Dedi tidak punya keberanian untuk menemui langsung para pendemo.

“Beliau tidak punya nyali untuk bertatap langsung dengan peserta aksi. Selama ini beliau selalu menjawab kritikan orang itu lewat medsos. Bahkan waktu kejadian meninggal hajatan anaknya pun dijawabnya lewat medsos,” ucap Herdi.

Dedi Mulyadi Jawab Demo Lewat TikTok

Ketika dimintai tanggapan langsung soal demo sopir pariwisata, Dedi Mulyadi justru merujuk pada unggahannya di media sosial.

“Tadi pagi sudah ada pernyataan saya di TikTok,” ucap Dedi usai menghadiri sebuah acara di Sukabumi, Selasa (22/7/2025).

Ia kembali menegaskan, “Kan sudah ada pernyataan saya tadi (di TikTok).”

Dalam video yang ia unggah, Dedi menjelaskan bahwa larangan hanya berlaku untuk kegiatan study tour sekolah, bukan untuk seluruh sektor pariwisata.

“Yang diprotes itu adalah jasa kepariwisataan. SK saya adalah SK study tour, yang dilarang itu kegiatan study tour,” katanya sambil menyapa warganet.

Dedi juga menganggap aksi unjuk rasa itu memperjelas bahwa kegiatan study tour selama ini hanyalah bentuk rekreasi.

“Dengan demonstrasi itu, semakin jelas bahwa kegiatan study tour sebenarnya kegiatan piknik,” ujarnya.

Demo ini bahkan mendapat dukungan dari pelaku wisata di luar Jawa Barat.

“Bukan hanya dari orang Jawa Barat yang demo, tetapi juga dari Yogyakarta,” tambahnya, menyebut dukungan dari asosiasi Jeep wisata Merapi.

Komitmen Lindungi Orangtua Siswa

Meski mendapat tekanan dari berbagai pihak, Dedi Mulyadi tetap bersikukuh mempertahankan kebijakan tersebut demi meringankan beban keluarga siswa.

“Insya Allah saya tetap berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa agar tidak terlalu banyak pengeluaran di luar kebutuhan pendidikan,” katanya.

Ia berharap industri pariwisata tetap berkembang, namun dengan target wisatawan yang memang mampu secara finansial.

“Semoga industri pariwisata tumbuh, sehingga yang datang berwisata itu orang luar negeri, atau orang-orang yang memang punya uang, bukan orang yang dipaksa ikut piknik dengan alasan study tour,” tutupnya.