Dedi Mulyadi Masih Pertimbangkan Pemprov Jabar Beri Subsidi Transjabodetabek

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengaku masih mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memberikan subsidi transportasi Transjabodetabek.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berencana akan memberikan subsidi untuk 15 golongan masyarakat dari daerah penyangga untuk menggunakan transportasi umum yang dikelola BUMD Jakarta secara gratis.
"Kalau transportasi publik dilihat urgensinya. Kalau memang itu juga harus dilakukan kerja sama dengan Pemprov (Jabar) dan Pemprov berikan subsidi, kalau urgensinya itu adalah hal mendasar, kami tidak ada masalah," kata Dedi Mulyadi saat Rapat Gubernur Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) di Jakarta Pusat, Selasa (17/6).
Meski begitu, Dedi menilai pemberian subsidi transportasi saat ini bukan sesuatu yang menjadi prioritas di Jabar. Pasalnya, masih banyak urusan mendasar lainnya yang perlu dilakukan Pemprov Jabar.
Ia mencontohkan, mayoritas warga Jabar saat ini masih tinggal di kawasan perdesaan. Menurut dia, masyarakat di kawasan perdesaan itu tidak relevan dengan kehadiran Transjabodetabek.
"Saya berikan contoh misalnya begini, hari ini kalau di Jakarta kita bicara Transjakarta, tetapi kita harus juga bicara Jawa Barat itu adalah desa. Saya mendorong anak-anak sekolah pergi ke sekolah untuk tidak bawa kendaraan bermotor saja," ucap dia.
Alih-alih memberikan subsidi untuk warga Jabar naik Transjabodetabek, Dedi lebih memilih menyediakan bus sekolah untuk melayani anak-anak di Jabar. Pasalnya, saat ini masih banyak siswa di Jabar yang kesulitan masalah transportasi.
"Itu kan ke depan harus saya pikirkan bus sekolah bagi mereka, alat transportasi publik, karena mereka jarak ke sekolahnya jauh. Kan beda, kan kami ini nanganin daerah-daerah yang hari ini masih terisolasi dan terpencil," ujar dia.
Politikus Gerindra ini menilai, kerja sama teknis mengenai transportasi untuk warga di sekitar Jakarta adalah sesuatu yang relatif mudah dilakukan. Ia pun mendukung keberadaan transportasi berbiaya murah dari daerah penyangga ke Jakarta harus ditingkatkan.
"Kalau kerja sama teknis seperti transportasi publik itu kan relatif mudah ya, tidak ada problem apapun kita bekerja sama karena mobilisasi masyarakat di sekitar Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bekasi, akan memudahkan mereka dalam mengakses transportasi dan berbiaya murah menuju tempat kerja, dan itu harus terus ditingkatkan," tutupnya. (Asp)