Beda Pendapat Lagi, Dedi Mulyadi Ogah Cabut Larangan, Farhan Bolehkan Study Tour

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung, Farhan, study tour, Study Tour, larangan study tour, gubernur jawa barat, demo larangan study tour, Beda Pendapat Lagi, Dedi Mulyadi Ogah Cabut Larangan, Farhan Bolehkan Study Tour

Perbedaan pandangan antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan kembali mencuat, kali ini soal larangan kegiatan study tour sekolah.

Di saat Dedi Mulyadi bersikukuh melarang kegiatan study tour ke luar daerah, Pemerintah Kota Bandung justru mengambil langkah sebaliknya. Farhan menegaskan, Pemkot Bandung tidak akan ikut menerapkan larangan tersebut selama kegiatan dilakukan secara terencana dan tidak mengganggu proses belajar-mengajar.

Farhan: Boleh, Asal Tidak Ganggu Akademik

"Selama study tour tidak memengaruhi nilai akademik siswa, ya silakan saja. Tidak ada masalah," kata Farhan kepada wartawan di Bandung, Senin (21/7/2025), dikutip dari Antara.

Ia menilai kegiatan study tour merupakan bagian dari pembelajaran nonformal yang dapat memperluas wawasan siswa, asal diselenggarakan di bawah pengawasan sekolah.

"Kalau dari Gubernur ada edaran larangan, itu sah-sah saja, tetapi Bandung tidak akan ikut melarang. Kota ini terbuka, masuk boleh, keluar pun boleh," tegas Farhan.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kegiatan tersebut tidak boleh menjadi beban sosial maupun ajang pamer yang menimbulkan tekanan bagi siswa dan orangtua.

"Yang penting, jangan sampai siswa merasa dipaksa ikut agar nilainya aman, atau takut dianggap absen. Ini soal memperluas wawasan, bukan kompetisi akademik," ujarnya.

Dedi Mulyadi Tetap Tegas: Study Tour Itu Cuma Piknik

Sementara itu, Gubernur Dedi Mulyadi sebelumnya menyampaikan alasan di balik kebijakan larangan study tour dalam Surat Edaran Gubernur Jabar Nomor 45/PK.03.03/KESRA. Ia menyebut, larangan itu muncul untuk melindungi orangtua dari kewajiban membayar biaya kegiatan yang dinilainya tidak esensial.

“Komitmen saya tetap untuk menjaga ketenangan para orangtua supaya tidak terbebani biaya yang bukan bagian dari pendidikan,” kata Dedi melalui akun Instagram @dedimulyadi71, Selasa (22/7/2025).

Ia menilai kegiatan study tour selama ini lebih menyerupai rekreasi belaka, bukan bagian dari proses pembelajaran.

“Dengan adanya demonstrasi itu, semakin jelas bahwa study tour sebenarnya hanyalah kegiatan piknik atau rekreasi. Buktinya, yang demo kemarin adalah para pelaku usaha pariwisata,” tegasnya.

Perbedaan Pandangan yang Berulang

Perselisihan kebijakan antara Dedi Mulyadi dan Farhan bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, keduanya pernah berbeda sikap dalam hal penyelenggaraan rapat koordinasi pemerintah, pengelolaan fasilitas umum, hingga regulasi teknis di bidang pendidikan.

Kini, soal study tour pun menjadi perbedaan kebijakan terbaru. Dedi bersikukuh menjaga dunia pendidikan bebas dari beban biaya tambahan, sementara Farhan lebih menekankan pada fleksibilitas, selama kegiatan tidak merugikan siswa secara akademik maupun psikologis.