Apa Bedanya Tongseng dan Tengkleng? Jangan Sampai Salah Resep

Tongseng dan tengkleng sering disangka sama, padahal keduanya adalah hidangan khas Solo yang berbeda dari segi bumbu, isi, dan teknik memasak.

Kota Solo, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan kuliner khas berbasis daging, seperti tongseng dan tengkleng.

Meski sekilas terlihat mirip karena sama-sama berupa sajian berkuah dengan bumbu rempah, kedua hidangan ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok dalam hal bumbu, isian, hingga teknik memasaknya.

Perbedaan Tongseng dan Tengkleng

Chef Traveling Wira Hardiyansyah memaparkan perbedaan antara tongseng dan tengkleng dalam wawancara bersama Kompas.com di Dapur Foodplace pada Selasa (14/12/2021). Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Perbedaan Bumbu Kuah: Tongseng dengan Kecap, Tengkleng Lebih Kaya Rempah

Secara umum, bumbu tongseng mirip dengan bumbu gulai, namun dengan satu perbedaan mencolok yaitu penambahan kecap manis sebagai penyedap dan pewarna alami kuah.

Kecap ini memberikan cita rasa manis dan warna cokelat khas pada tongseng.

Sementara itu, tengkleng memiliki komposisi bumbu yang lebih kompleks dan kaya rempah.

Proses memasaknya melibatkan sekitar 20 jenis bumbu dan rempah tradisional, menjadikannya lebih kaya rasa dan aroma dibandingkan tongseng.

2. Isian: Tongseng Berisi Daging dan Sayur, Tengkleng Gunakan Tulang dan Jeroan

Tongseng biasanya terdiri dari potongan daging kambing atau sapi yang dimasak bersama sayuran seperti kubis dan tomat.

Kehadiran sayur menjadikan tongseng terasa lebih ringan dan segar, cocok disantap bersama nasi hangat.

Sebaliknya, tengkleng tidak menggunakan sayuran sama sekali.

Hidangan ini berisi tulang, jeroan, dan limpa, yang direbus dalam bumbu rempah hingga empuk.

“Kalau daging dibikin tongseng, nah tulangnya baru dibuat tengkleng,” kata Wira.

Ilustrasi sajian tongseng kambing dengan bahan dan bumbu yang kaya akan rempah.

3. Teknik Memasak: Tongseng Diolah Dadakan, Tengkleng Perlu Waktu Panjang

Dalam dunia kuliner Jawa, dikenal beberapa teknik memasak seperti oseng dan gongso.

Tongseng termasuk dalam kategori oseng, yaitu ditumis cepat. Karena itu, penjual tongseng biasanya membuat masakan ini secara dadakan sesuai pesanan konsumen karena prosesnya cepat dan fleksibel.

Berbeda dengan itu, tengkleng memerlukan waktu masak yang lebih panjang dan tidak bisa dibuat mendadak.

Menurut Wira, tengkleng harus dimasak minimal selama empat jam untuk mendapatkan tekstur empuk pada tulang dan jeroan.

Biasanya, proses memasak dimulai dengan menumis bumbu hingga harum, lalu ditambahkan air dalam jumlah banyak untuk merebus bahan utama.

Ada pula variasi teknik, yaitu merebus tulang terlebih dahulu, kemudian memasukkan bumbu tumisan ke dalam rebusan tersebut.

Dengan karakteristik yang berbeda dalam hal bumbu, isian, dan teknik memasak, tongseng dan tengkleng menghadirkan dua pengalaman rasa khas dari kota Solo.

Baik tongseng dan tengkleng, keduanya merupakan warisan kuliner yang memperkaya khazanah makanan tradisional Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul